Petani Nyaris Tewas Terinjak Gajah Liar

id petani nyaris, tewas terinjak, gajah liar

Pekanbaru, 25/3 (ANTARA) - Seorang warga Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, nyaris tewas akibat diinjak gajah liar di wilayah itu. "Seorang petani nyaris tewas karena gajah tiba-tiba berbalik dan menginjaknya, ketika warga melakukan pengusiran terhadap kawanan gajah yang masuk ke kebun kelapa sawit milik warga," kata Kepala Desa Petani, Rianto, kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis. Sunardi, 42 tahun, petani yang nasibnya masih beruntung setelah diinjak gajah, mengalami luka cukup parah karena tulang rusuk dan tangan kirinya patah. Peristiwa itu terjadi ketika Sunardi dan beberapa warga berusaha mengusir puluhan ekor gajah liar yang masuk ke dalam perkebunan kelapa sawit pada Rabu (24/3) sekitar pukul 17.30 WIB. Warga awalnya melakukan pengusiran dengan membenturkan benda keras untuk menimbulkan suara gaduh, yang berhasil membuat gajah keluar dari kebun dan lari ke dalam semak belukar. Namun, tiba-tiba kawanan satwa berbelalai itu berbalik arah dan menyerang warga. "Sunardi terperosok ke dalam parit dan menjadi sasaran gajah. Untung dia berada di dalam parit sehingga tidak seluruh badannya diinjak gajah," ujar Rianto. Ia mengatakan, Sunardi kini dirujuk ke sebuah rumah sakit di Pekanbaru untuk mendapat perawatan yang memadai. Dampak serangan gajah tersebut, ujarnya, warga makin takut untuk keluar rumah di malam hari. Bahkan, Rianto mengatakan, kawanan gajah yang mulai berkeliaran selama dua bulan terakhir itu membuat sejumlah warga telah mengungsi. Ia mengaku sangat menyesali lambannya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang lamban merespons keluhan warga. "Kami sudah melapor ke BBKSDA sejak sebulan lalu, tapi penanganannya lamban. Sudah harta habis, sekarang nyawa kami pun menjadi taruhan," ujarnya. Secara terpisah, Kepala BBKSDA Riau Trisnu Danisworo mengatakan, pihaknya akan mengirim tim berikut dua ekor gajah latih untuk membantu warga Desa Petani menghalau gajah liar. "Kami akan mengirim dua ekor gajah latih, dan kalau kurang akan kami kirim lebih banyak lagi," kata Trisnu. Kawasan konflik di Desa Petani Kecamatan Mandau merupakan daerah lintasan gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang berasal dari Suaka Margasatwa Balai Raja, Bengkalis. Konflik keduanya tak bisa dihindari akibat hutan sebagai habitat gajah terus menyempit dan beralih fungsi menjadi perkebunan juga permukiman warga. Bahkan, sebelumnya konflik keduanya mengakibatkan seekor gajah ditemukan mati tak jauh dari Desa Petani.