Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, jumlah titik panas menjadi 48 di Sumatera dari pantauan satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Selasa sore.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru mengatakan, titik panas tersebut meningkat dratis dari sebelumnya cuma 20 titik.
"Sore ini, ada 48 titik panas terdeteksi satelit berada di Sumatera. Padahal pagi tadi, cuma terpantau 20 titik panas tersebar pada empat provinsi dan terkosentrasi di Bangka Belitung 14 titik," ucapnya.
Ia mengatakan, 48 titik panas itu memiliki "level confident" atau tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih dari 50 persen dengan wilayah penyebaran pada tiga provinsi.
Terdeteksi di wilayah Sumatera Utara menjadi pusat kosentrasi dengan jumlah 34 titik panas atau 70 persen lebih dari jumlah total titik panas di Sumatera berada di provinsi itu.
Disusul wilayah Riau kali ini ditemukan sembilan titik panas, dan wilayah Sumatera Barat terpantau memberi sumbangan lima titik panas.
Slamet merinci, sembilan titik panas di Riau itu tersebar pada empat kabupaten yakni Bengkalis empat titik, Kampar dan Rokan Hulu sama-sama dua titik serta Indragiri Hilir satu titik.
Terdapat tiga titik api dari sembilan titik panas di provinsi ini karena memiliki level confident di atas 70 persen atau berpotensi terjadinya karhutla.
"Yaitu dua titik berada di satu kecamatan yakni Pinggir di Bengkalis, dan satu titik lagi terletak Kecamatan XII Koto Kampar di Kampar," bebernya.
Tim udara Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Provinsi Riau dilaporkan, telah mengirim tiga unit helikopter dan satu pesawat Air Tractor untuk melakukan operasi pengeboman air guna menanggulangi karhutla di Kota Dumai.
"Hingga sore ini tiga heli, tercata telah melakukan 284 kali pengeboman air di wilayah Dumai," kata anggota tim udara Satgas Karhutla Provinsi Riau Lettu Sherif Yanuardi.
Sherif menyebutkan tiga helikopter itu terdiri atas dua unit MI-8 dengan registrasi UR-CMJ dan EY-225 secara bergantian melakukan pemadaman di pusat titik api sejak akhir pekan kemarin.
Pemadaman dengan kedua heli tersebut berkapasitas 5 ton sekali terbang dan dibantu satu helikopter tipe Sikorsky S-61, pada hari itu melakukan pemadaman di Rantau Bais, Kabupaten Rokan Hilir dan Kandis di Kabupaten Siak.
Satu pesawat Air Tractor turut melakukan pemadaman kebakaran, selain fungsi utamanya untuk melakukan patroli udara.
"Laporan terakhir kami terima, titik api di Siak sudah dipadamkan. Rantau Bais dan Dumai, masih menyisakan asap tipis. MI-8 masih kita standby-kan di Dumai," ujarnya.