Gubri Inginkan Baksos Operasi Katarak Lebih Sering Diadakan

id gubri inginkan, baksos operasi, katarak lebih, sering diadakan

Gubri Inginkan Baksos Operasi Katarak Lebih Sering Diadakan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan agar kegiatan Bakti sosial (Baksos) operasi katarak untuk masyarakat kurang mampu lebih sering diadakan, guna mengurangi jumlah penderita penyakit tersebut di kawasan setempat.

"Kegiatan seperti ini (Baksos katarak), kedepannya agar dilaksanakan dengan jumlah yang lebih besar lagi. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Riau agar dapat mendata angka yang mendekati dengan jumlah penderita katarak secara keseluruhan," kata Andi Rachman (begitu sapaan akrab gubernur Riau) dalam sambutan pada bakti sosial operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu tahun 2016, di Kota Pekanbaru, Minggu.

Andi Rachman mengharapkan untuk penanganan penderita katarak ini tidak hanya dari pihak pemerintah, tetapi juga dukungan dari asosioasi maupun organisasi agar turut berpartisipasi dalam kegiatan Baksos di Bumi Lancang Kuning itu.

Dia menilai, jika hanya diharapkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak sepenuhnya dapat mengakomodir terselenggaranya kegiatan serupa kedepan.

"Kalau ini berhasil, pasien dapat melihat yang dapat membuat mereka bahagia. Ini kan bisa diambil dari sisi amal ibadahnya untuk yang membantu," kata Andi pula.

Baksos operasi katarak yang diadakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, Kota Pekanbaru menangani 51 orang pasien yang mendapatkan pelayanan operasi katarak gratis. Penderita berasal dari seluruh kabupaten/kota di Riau.

Mereka yang mendapatkan pelayanan operasi katarak secara gratis itu dari wilayah Kota Pekanbaru ada 22 orang, Kabupaten Kampar 4 orang, Kabupaten Indragiri Hilir 1 orang, Kabupaten Pelalawan 10 orang, Dumai 8 orang, Siak 1 orang, serta Meranti 3 orang.

Kegiatan Baksos ini ditaja oleh panitia penyelenggara di antaranya Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Riau serta Persatuan Dokter Mata Indonesia (Petami) Riau.

Hadir ditempat yang sama, Direktur RSUD Arifin Ahmad, Nuzelly Husnedi menuturkan, pihaknya bekoordinasi dengan BPJS Riau akan mempercepat pasien untuk mendapatkan penanganan operasi katarak seperti yang diinstruksikan gubernur Riau.

Menurut dia, Persatuan dokter mata Indonesia telah menargetkan kuota untuk operasi katarak ini sebesar 500 ribu secara nasional dan dibagi di seluruh Provinsi di Indonesia.

"Kita menjadi bagian dari ini, untuk Riau terdata jumlah penderita katarak sekitar 0,1 persen," sebutnya.

Penyakit katarak, kata dia, selalu identik dengan usia tua, sehingga tidak bisa dipungkiri jumlah penderita akan meningkat ketika semakin tinggi harapan hidup dan umur seseorang.

Untuk itu, karena tingginya angka penyakit pada usia tua RSUD Arifin Ahmad tengah mengembangkan program Rumah sakit ramah dengan usia lanjut.

Oleh: Diana Syafni