Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Perum Bulog Sub Divre Kota Dumai hingga pertengahan tahun 2016 ini sudah menyerap 100 ton produksi beras petani asal Kabupaten Rokan Hilir melalui unit pengolahan gabah setempat.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Dumai A Faizal Ashari Rambe, Kamis, menyebutkan penyerapan gabah petani masyarakat setempat hanya bisa dilakukan di Kabupaten Rokan Hilir karena memiliki potensi pertanian padi.
"Serapan gabah petani lokal ini untuk menambah persediaan beras pemerintah dan selanjutnya akan dilempar kembali ke pasaran," kata Faizal, di Dumai, Kamis.
Dia menjelaskan, pembelian beras pertanian lokal ini tidak berjalan mulus sesuai harapan karena petani sebelumnya sudah menjual produksi gabah kepada pemodal dengan sistem bagi hasil.
Sistem yang disebut "ijon" ini, lanjut dia, biasa terjadi di tengah masyarakat petani untuk mendukung pertanian dengan bantuan pemodal agar produksi atau panen tidak mengalami kendala dan tetap lancar.
"Pembelian beras masyarakat kita sesuaikan dengan harga ketetapan pemerintah, namun petani cenderung menjual beras ke pengusaha lokal," ujarnya.
Dijelaskan, penyerapan beras petani lokal bertujuan membantu pemasaran hasil produksi padi masyarakat dan menambah cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan pangan.
Disamping itu, Bulog Dumai juga sudah merealisasikan pendistribusian jatah beras miskin sebelum awal Ramadhan 1437 Hijriah kepada 9.423 masyarakat Dumai penerima hingga untuk periode Juni 2016.
Distribusi raskin sebelum Ramadhan ini diharapkan dapat membantu warga kurang mampu terkait ketersediaan pangan saat menjalankan ibadah puasa dan menekan harga bahan pokok di pasaran.
Bulog Dumai Sudah Serap 100 Ton Beras Petani dari Rohil
