Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau pada 2015 lalu berhasil menghemat anggaran daerah sebesar Rp3,9 miliar dari pelaksanaan kegiatan lelang pengadaan secara elektronik (LPSE) dari total dana sebanyak Rp60,3 miliar.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Pemkot Dumai Fauzi Efrizal menyebutkan, penghematan keuangan tersebut diperoleh dari selisih kesepakatan nilai nominal kegiatan yang dimenangkan peserta lelang dengan pagu anggaran ditetapkan.
"Ini salah satu keuntungan dari penerapan kegiatan pelelangan secara elektronik, dan pada 2015 lalu kita bisa efesiensi anggaran Rp3,9 miliar untuk kas daerah," kata Fauzi Efrizal di Dumai, Senin.
Dia menjelaskan, panitia pengadaan barang dan jasa LPSE Dumai telah merealisasikan seratus persen kegiatan pelelangan dengan jumlah paket sebanyak 62, meliputi pengadaan, fisik dan konsultan.
Pelaksanaan lelang terpadu secara elektronik ini dilakukan oleh panitia yang ditunjuk pemerintah dan bersertifikasi dengan empat kelompok kerja yaitu konstruksi 1, konstruksi 2, pengadaan dan konsultan.
"Seluruh paket yang dilelang pemerintah sudah terealisasi penuh dan pelaksanaan teknis menjadi kewenangan satuan kerja terkait," ungkap dia.
Sedangkan untuk kegiatan lelang 2016, lanjut dia, masih bernilai sama seperti 2015 lalu yaitu sekitar Rp60 miliar yang dihimpun dari semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mengadakan proyek.
Dia berharap pelaksanaan LPSE pada 2016 ini bisa kembali berjalan sukses dan lancar tanpa kendala berarti dan panitia pengadaan barang dan jasa akan bekerja sesuai prosedur berlaku.
Diketahui, pada awal pelaksanaan LPSE tahun 2015 mengalami kendala penundaan karena anggaran daerah diturunkan, sehingga panitia kembali harus menyusun ulang dan penyesuaian keuangan.
Pemotongan dana bagi hasil daerah berdampak pada kemampuan keuangan daerah dalam pelaksanaan pembangunan, karena pada 2014 jumlah paket yang dilelang sebanyak 228 paket dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp283 miliar.
Lelang 62 Paket Rp60,3 Miliar, LPSE Dumai Menghemat Rp3,9 miliar
