Pemuda, Budaya Dan Pencegahan Korupsi Ala KPK

id pemuda budaya, dan pencegahan, korupsi ala kpk

Pemuda, Budaya Dan Pencegahan Korupsi Ala KPK

Oleh Desca Lidya Natalia

"Mobilitas, hasrat, visi/Jangan beku!/Potensi, rayakan!/Energi mudamu, senjatamu/Energi mudamu, senjatamu/Energi mudamu, senjatamu/Energi mudamu, senjatamu!"

Demikian potongan lirik lagu berjudul "Energi, Mudamu Senjatamu". Irama ceria yang dibawakan dengan gaya hip hop dan rap khas anak muda dipadu dengan lirik provokatif untuk mengajak pendengarnya bergerak, menjadikan lagu ini pas sebagai lagu tema "Anti-Corruption Youth Camp" yang berlangsung pada 19-29 Oktober 2015 di Yogyakarta.

Satu acara yang digagas oleh KPK, khusus bagi anak muda agar beraksi ikut memberantas korupsi.

Mengapa pemuda?

"Akhir-akhir ini usia koruptor semakin muda, zaman dulu koruptor tampangnya jelek, sudah tua, kalau koruptor sekarang muda, cantik, ada yang "background" bintang film, sekarang ada yang usianya 30, 32 tahun. Itu hal yang kurang menggembirakan," kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Sujanarko dalam pembukaan acara tersebut pada Senin (19/10).

Menyadari bahwa usia pelaku tindak pidana korupsi semakin muda, Sujanarko yang juga calon pimpinan KPK tersebut mengungkapkan KPK pun harus bekerja sama dengan sejumlah komunitas pemuda.

"Rujukan paling sukses adalah KPK di Hong Kong. Semua kegiatan antikorupsi di sana didasarkan komunitas, bahkan visi-misinya dilakukan untuk komunitas. Di Indonesia, KPK pegawai hanya 1200 padahal "coverage area" 240 juta orang, padahal gerakan antikorupsi butuh daya setengah persen dari APBN, anggaran KPK saat ini cuma 0,03 persen APBN, jadi kalau mau mencontoh Hong Kong harus ada setidaknya Rp23 triliun, kekurangan itu kita tutup melalui komunitas, kalau KPK jalan sendiri 100 tahun juga tidak akan tercapai cita-citanya," tambah Sujanarko.

Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi yang hadir dalam salah satu sesi juga berharap agar para pemuda tetap bersemangat untuk menjalankan budaya antikorupsi.

"Pahlawan tidak selalu di tempat ramai, disorot tv, tapi juga di tempat-tempat yang sunyi. Kalau mahasiswa sudah belajar membuat proposal dengan membengkakkan harga, nah itu sudah ada bibit-bibit perilaku koruptif, itu tidak boleh. Jadi berpikirkan jauh ke depan. Satu pesan saya jangan jadi pasiennya KPK," ungkap Johan.

Sedangkan Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto yang juga menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut dengan yakin menegaskan bahwa perubahan berada di tangan anak muda.

Bersambung ke hal 2 ...