Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pimpinan DPRD Riau mendesak agar Pelaksana Tugas Gubernur Riau menambah jumlah pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca untuk hujan buatan, dengan menyewa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Hal ini dikarenakan pesawat untuk hujan buatan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dinilai tidak mencukupi.
"Kita minta Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur Riau gunakan anggaran daerah, kalau perlu sewa pesawat sendiri untuk modifikasi cuaca. Tidak mungkin tergantung terus dengan satu pesawat bantuan pemerintah pusat. Kita minta daerah menganggarkan sendiri," kata Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman di Pekanbaru, Senin.
Meskipun tidak dianggarkan dalam APBD, menurutnya hal itu bisa dilaksanakan karena dalam situasi bencana. Plt Gubernur Riau tinggal mengajukan dan menyetujui bersama DPRD untuk kemudian dicairkan.
Selama tanggap darurat asap, anggaran APBD hanya diperuntukkan untuk posko darurat asap. Sedangkan teknis pemadaman api dan modifikasi cuaca dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui komando Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
"Berikutnya tak mungkin terlalu bergntung terus ke pusat, ini di Riau asap, kalau untuk api helikopter sudah cukup. Jadi yang dibutuhkan tambahan pesawat untuk TMC. Saya sudah berbusa-busa minta ke pusat minta nambah juga tidak dikasih. Kita minta kita daerah saja yang menganggarkan," tegasnya.
Dasar pemikiran tersebut, lanjut dia, tentu karena apa yang dilakukan selama dua pekan tanggap darurat tidak maksimal. Buktinya saat ini asap kiriman masih ada dan pemerintah pusat juga harus berbagi karenadaerah lain seperti di Kalimantan ternyata lebih parah.
"Teknisnya nanti Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi sewa pesawatnya kemana," ujarnya.
Sebelumnya pihak DPRD juga telah berdiskusi bersama Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman terkait perpanjangan status darurat. DPRD Riau mendorong perpanjangan yang akhirnya ditetapkan selam dua pekan lagi.