Hotspot Riau Terus Meningkat Capai 127 Titik

id , hotspot riau, terus meningkat, capai 127 titik

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan jumlah titik panas di Provinsi Riau terus meningkat dalam 24 jam terakhir mencapai 127 titik pada Sabtu pagi.

"Jumlah titik panas terbanyak terdeteksi di Pelalawan dengan 53 titik dan Indragiri Hulu 49 titik," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.

Selanjutnya di Kabupaten Kampar terdeteksi sebanyak 15 titik panas, Indragiri Hili tujuh titik panas dan Kuantan Singingi tiga titik.

Titik panas Riau sejatinya mulai berkurang dalam dua pekan terakhir bahkan sempat nihil selama beberapa hari. Namun sejak Jumat malam berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua keberadaan titik panas melonjak tajam.

Sugarin mengatakan dari 127 titik panas, 90 diantaranya dipastikan merupakan titik api atau terindikasi adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.

"Titik api tersebar di lima kabupaten di Riau. Terbanyak di Pelalawan dan Indragiri Hulu masing-masing 39 dan 35 titik api," ujarnya.

Sementara itu di Kampar terdeteksi sebanyak 10 titik api, Kuantan Singingi dua titik dan Indragiri Hili empat titik api.

Sugarin menjelaskan secara keseluruhan terdapat sebanyak 497 titik panas di Pulau Sumatera, sebaran terbanyak di Jambi 169 titik dan Sumsel 159 titik. Di Bengkulu terdeteksi 10 titik, Lampung dua titik, Sumatera Barat 26 titik dan Sumatera Utara empat titik.

Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera berakibat pada memburuknya kabut asap yang telah terjadi sejak Agustus 2015. Saat ini jarak pandang di Riau berkisar antara 200 hingga 1.000 meter.

Jarak pandang terburuk terjadi Pelalawan yang hanya berkisar 200 meter diikuti Pekanbaru 700 meter. Selanjutnya Kota Rengat Indragiri Hulu dan Dumai 1.000 meter.

Sejak Senin lalu (14/9) Riau telah ditetapkan daerah berstatus Darurat Pencemaran Udara oleh Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arysadjuliandi Rachman.

Warga negara asing yang berada di Riau mulai mengungsi baik secara swadaya maupun evakuasi massal oleh pemerintah negara asal. Seperti yang terjadi pada Jumat lalu (18/9), dimana Pemerintah Kerajaan Malaysia mengevakuasi ratusan warganya dari Pekanbaru dengan menggunakan Hercules.