Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 1.316 titik panas sebagai indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi di wilayah Sumaterapada Kamis, dan angin yang berembus dari selatan ke utara membawa asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari Jambi dan Sumatera Selatan ke wilayah Riau.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) Stasiun Pekanbaru, data dari satelit Terra dan Aqua pada pukul 06.00 WIB menunjukkan titik panas paling banyak ada di Provinsi Sumatera Selatan (437), disusul Jambi (420) dan Riau (279).
Titik panas juga terdeteksi di Bangka Belitung (50), Lampung (77), Sumatera Utara (20), Bengkulu(9), serta masing-masing empat titik panas di Aceh dan Kepulauan Riau.
Di wilayah Riau, titik panas paling banyak ada di Kabupaten Indragiri Hilir (141). Selain itu, titik panas ada di Kabupaten Pelalawan(50), Rokan Hilir (31), Kuansing(14), Indragiri Hulu (26), Bengkalis (6), dan Siak (1).
Di antara titik panas yang ada di wilayah Riau, 177dipastikan sebagai titik api dengan sebaran paling banyak di IndragiriHilir (99) dan Pelalawan(33).
Akibat kebakaran hutan dan lahan, wilayah Pekanbarumasih diliputi kabut asap. Di antara warga, banyak yang mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Jarak pandang pada pukul 07.00 WIB menurun menjadi 1,5 kilometer di Pekanbaru.
Embusan angin dari tenggara dan selatan ke utara dengan kecepatan 10 sampai 20 km/jam membawa asap akibat kebakaran hutan dan lahan di daerah bagian selatan Riau seperti Kampardan Pelalawanke Pekanbaru.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menyatakan asap yang menyelimuti bagian wilayah Riau sebagian berasal dari daerah di bagian selatan Riau seperti Jambi dan Sumatera Selatan yang punya lebih banyak titik api.
"Di seluruh wilayah Riau sebenarnya jumlah titik api cenderung menurun, itu sebenarnya jauh lebih besar di Sumsel maupun Jambi," katanya.
"Karena kondisi angin bergerak ke kita, semua jadi ini kondisi kabut asap," ia menambahkan.
Wakil Gubernur Riau menyatakan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sudah dilakukan, termasuk mengerahkan sekitar 5.800 personel Satgas Karhutla Riau.
Oleh karena itu dia mengajak warganya banyak berdoa dan melaksanakan shalat istisqabagi yang Muslim agar hujan segera turun dan meredakan kabut asap.
"Karena upaya-upaya lain sudah kita lakukan, maka upaya inilah yang bisa kita lakukan sebagai hamba Allah dan mohon kepada-Nya mudah-mudahan yang kita laksanakan dikabulkan," katanya.
Baca juga: Satellites detect 1,211 fire hotspots throughout Sumatra, Indonesia
Baca juga: Gubernur Riau tugas ke Thailand saat asap Karhutla kian pekat. Kok bisa?
Baca juga: Alumni Universitas Riau siapkan "class action" akibat Karhutla
Berita Lainnya
NOAA Deteksi 12 Titik Panas Sumatra
10 May 2014 10:25 WIB
Sumatra Dikepung 271 Titik Panas
03 March 2013 9:54 WIB
Satelit Singapura Deteksi 28 Titik Panas Sumatra
28 February 2013 7:34 WIB
310 Titik Panas Terdeteksi Di Sumatra
14 August 2012 13:54 WIB
Terdeteksi 23-Titik Panas Sumatra, Riau-terbanyak
04 May 2012 11:21 WIB
Cuaca Panas Rangsang Kemunculan Titik Api Sumatra
03 July 2011 23:34 WIB
PARADE FOTO - Langit Siak diselimuti kabut
01 November 2023 20:07 WIB
Sekolah di Riau kembali tatap muka karena kualitas udara membaik
10 October 2023 17:28 WIB