Warga Inhu Kesal Harga Sawit Anjlok

id warga inhu, kesal harga, sawit anjlok

Warga Inhu Kesal Harga Sawit Anjlok

Rengat, (Antarariau.com) - Sejumlah warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, kesal karena harga anjloknya harga kelapa sawit hingga membuat ekonomi warga terganggu.

"Kami kecewa instasi pemerintah setempat belum maksimal membantu warga untuk menstabilkan harga sawit sehingga ini berdampak kepada krisis di daerah," kata warga Indragiri Hulu, Budi Santosa (56) di Rengat, Jumat.

Ia mengatakan, melihat kondisi ekonomi warga Inhu mulai menurun sudah seharusnya Pemkab Inhu merspon dan mencari solusinya yang terbaik agar harga hasil pertanian itu kembali normal misalnya ada tekanan khusus ke pihak pembeli.

Harga sawit yang berada di Kabupaten Inhu berkisar seharga Rp625 per kilogram, hal ini salah satu juga membuat banyak petani sawit malas untuk pergi ke kebun mereka dan enggan memanen dari pohonnya.

"Harga sawit lebih kecil dari biaya yang harus dikeluarkan untuk panen sawit hingga terjual," sebutnya.

Warga Desa Rawa Jadi, Wanto (53) saat diminta keterangannya juga menyebutkan, penurunan ini sangat dirasakan dalam sebulan terakhir, akibatnya banyak buah sawit yang membusuk di tempat penampungan.

Sebulan lalu harga sawit masih bekisar Rp1500 per kilonya, namun, saat ini harga tersebut mengalami penurunan yang cukup drastis yakni turun hingga 5o persen, sementara kebutuhan kelurga juga melambung tinggi baik untuk belanja rumah tangga mupun kebutuhan anak sekolah.

"Kami berharap pihak Dinas perkebunan turun lapangan, sikapi keluhan warga," ujarnya.

Salah satu Pemilik Pabrik PKS inisial BD mengatakan, merosotnya harga itu secara menyeluruh, sementara di pabrik juga harus mengikuti harga standar sehingga perusahaan tidak merugi.

"Kami upayakan untuk ada kenaikan harga, tetapi semuanya harus sama di semua pabrik PKS," ucapnya.

Ia juga menyebutkan,naik turunnya harga itu wajar, karena situasi ekonomi Indonesia dan bahkan menyakini kedepan harga akan kembali normal untuk itu sebaiknya para petani juga tetap bersabar dan jangan enggan untuk memanen buah sawit yang ada.