Washington, (Antarariau.com) - Ekonomi AS "hidup kembali" di kuartal kedua setelah tampak kurang bergairah mengawali tahun ini, didorong oleh peningkatan belanja konsumen dan ekspor, data resmi yang dirilis Kamis menunjukkan.
Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan 2,3 persen pada periode April-Juni, Departemen Perdagangan melaporkan, sedikit di bawah perkiraan yang disepakati 2,5 persen.
Kuartal pertama dirusak cuaca dingin yang parah dan pemogokan di pelabuhan-pelabuhan West Coast (pelabuhan-pelabuhan AS di pesisir Pasifik), tidak mengalami kontraksi seperti yang diperkirakan sebelumnya. Departemen mengatakan PDB direvisi naik 0,6 persen dari penurunan 0,2 persen.
Menurut perkiraan pertama untuk kuartal kedua, pertumbuhan terutama didorong peningkatan belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70 persen dari kegiatan ekonomi AS.
Belanja konsumen melompat 2,9 persen pada kuartal kedua, menguat dari peningkatan 1,8 persen pada kuartal pertama. Kenaikan disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi pada barang, dengan pembelian barang tahan lama seperti mobil dan peralatan melonjak 7,3 persen.
Ada perubahan besar di ekspor, yang telah terpukul di kuartal pertama oleh pelambatan lalu lintas yang tersedak di pelabuhan-pelabuhan West Coast.
Ekspor barang dan jasa naik 5,3 persen pada kuartal kedua
setelah jatuh 6,0 persen pada kuartal pertama.
Belanja negara dan pemerintah daerah serta investasi tetap (fixed investment) perumahan juga menambah ke kenaikan pertumbuhan.
Kontribusi mereka sebagian diimbangi oleh penurunan di belanja pemerintah federal, investasi persediaan, investasi bisnis dan impor, yang naik 3,5 persen, sekitar setengah peningkatan kuartal sebelumnya.
Secara keseluruhan harga naik 1,4 persen pada kuartal kedua setelah jatuh 1,6 persen pada kuartal pertama.
Tidak termasuk harga makanan dan energi, yang dapat berubah-ubah, harga-harga melonjak 1,1 persen setelah sedikit naik 0,2 persen.
Para analis mengatakan ekonomi AS tampak memiliki cukup momentum untuk mempertahankan rencana Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan tahun ini di jalurnya.
"Angka PDB terbaru memberikan pukulan ganda kpada penerbar kehancuran ekonomi AS, melukiskan gambaran cerah meyakinkan tentang kesehatan ekonomi AS sejauh tahun ini dan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada September," kata Chris Williamson, kepala ekonom di Markit.
Berita Lainnya
Pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia digelar Minggu dan Senin di Riyadh, Arab Saudi
29 April 2024 10:26 WIB
BI Perwakilan Provinsi Riau libatkan 26 UMKM bangkitkan ekonomi syariah
27 April 2024 20:48 WIB
Melihat upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Nelayan di Papua
25 April 2024 14:22 WIB
Bangun ekonomi lokal, Presiden Jokowi ingin ada pasar baru di Mamasa Sulbar
23 April 2024 14:40 WIB
Menhub: Bandar Udara Panua Pohuwato untuk perkuat ekonomi Gorontalo
23 April 2024 10:28 WIB
Menakar rambatan dampak konflik Iran-Israel terhadap ekonomi Indonesia
22 April 2024 14:55 WIB
Ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 5 persen meski ada konflik Iran-Israel
22 April 2024 14:32 WIB
Korea Selatan buat perjanjian sediakan dana kerja sama ekonomi untuk Ukraina
22 April 2024 11:59 WIB