WHO Nyatakan Liberia Bebas Penularan Virus Ebola

id who, nyatakan liberia, bebas penularan, virus ebola

 WHO Nyatakan Liberia Bebas Penularan Virus Ebola

Jenewa, (Antarariau.com) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (9/5) mengumumkan wabah virus Ebola di Liberia sudah berakhir, setelah 45 hari berlalu tanpa ada kasus baru, kata badan dunia tersebut, Sabtu.

WHO mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa terhentinya penularan tersebut adalah prestasi besar bagi satu negara yang melaporkan jumlah paling banyak kematian akibat wabah yang paling besar, paling lama, dan paling rumit sejak Ebola pertama kali muncul pada 1976.

Pada puncak penularan, yang terjadi selama Agustus dan September 2014, negara itu melaporkan sebanyak 300 sampai 400 kasus baru setiap pekan.

WHO menyatakan itu adalah penghargaan buat pemerintah dan rakyat Liberia bahwa tekad untuk mengalahkan Ebola tak pernah pudar, keberanian tak pernah goyah. Para dokter dan perawat terus merawat pasien, bahkan ketika pasokan perlengkapan perlindungan diri dan pelatihan yang dimilikinya tak memadai, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Secara keseluruhan, 375 pekerja kesehatan tertular dan 189 kehilangan nyawa mereka.

Relawan lokal, yang bekerja di pusat perawatan, pada tim pemakaman, atau sebagai pengemudi ambulans, dikendalikan oleh rasa tanggung-jawab bagi masyarakat dan kewajiban guna mengakhiri Ebola serta membawa kembali harapan bagi rakyat negeri tersebut.

Saat jumlah kasus meningkat drastis, bantuan internasional mulai mengalir ke negeri itu. Semua upaya tersebut membantu mendorong jumlah kasus Ebola turun menjadi nol.

Kasus terakhir di Liberia adalah seorang perempuan di Daerah Monrovia, yang terserang gejala pada 20 Maret dan meninggal pada 27 Maret. Sumber penularannya masih diselidiki.

Semua 332 orang yang mungkin telaj terpajan pada pasien itu diidentifikasi dan dimantau secara seksama. Tak seorang pun memperlihatkan gejala, dan semuanya telah diperkenankan pulang dari rumah sakit.

Para pejabat kesehatan tetap melakukan pengawasan seksama untuk memantau kasus baru. Selama April, lima laboratorium yang memusatkan perhatian pada Ebola di negeri tersebut memeriksa sebanyak 300 sampel setiap pekan. Semua hasil pemeriksaan itu negatif.

Meskipun WHO yakin bahwa penularan telah terhenti di Liberia, wabah tersebut masih menyerang di negara tetangganya, Guinea dan Sierra Leone, sehingga menciptakan resiko tinggi bahwa orang yang tertular mungkin menyeberang ke dalam wilayah Liberia melewati perbatasan sangat keropos di wilayah itu.

Pemerintah sepenuhnya menyadari perlunya untuk tetap siaga dan memiliki pengalaman, kemampuan dan dukungan dari mitra internasional untuk melaksanakan itu. WHO akan mempertahankan kehadiran staf yang ditambah di Liberia sampai akhir tahun sebagai peralihan reaksi dari pemantauan wabah, menjadi pengawasan kasus import, hingga ke pemulihan layanan kesehatan dasar.