Lumajang (ANTARA) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, kembali beraksi dengan erupsi yang melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin pagi.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 20 Mei 2024, pukul 06.11 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin.
Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 105 detik.
Pada Minggu (19/5), petugas mencatat gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu mengalami empat kali erupsi dan pada Sabtu (18/5) tercatat sebanyak 14 kali erupsi dengan salah satu erupsi meluncurkan awan panas sejauh 3 kilometer dari puncak ke arah tenggara.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengatakan terjadi erupsi Gunung Semeru setiap hari dan aktivitas gunung aktif tersebut dinilai wajar seiring dengan statusnya pada level III atau siaga.
"Justru yang berbahaya kalau tidak erupsi setiap hari, karena ada endapan magma yang dimungkinkan akan terjadi letusan yang cukup besar. Masyarakat di lereng Gunung Semeru sudah paham dengan karakter gunung api tersebut," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, aktivitas warga di beberapa kecamatan yang berada di lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang berjalan normal dan masyarakat beraktivitas seperti biasanya.
Untuk itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru,karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berita Lainnya
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu pagi
30 November 2024 10:31 WIB
Gunung Semeru alami dua kali erupsi pada Sabtu pagi
23 November 2024 11:15 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan kolom letusan setinggi 800 meter
21 November 2024 9:11 WIB
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada Sabtu pagi
16 November 2024 10:32 WIB
Gunung Semeru erupsi alami enam kali pada Sabtu pagi
02 November 2024 11:37 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Gunung Semeru alami beberapa kali erupsi dengan letusan hingga 600 meter
26 October 2024 11:45 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
17 October 2024 12:43 WIB