Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi C DPRD Provinsi Riau meragukan kinerja Badan Usaha Milik Daerah PT Riau Petroleum karena tidak memiliki usaha yang jelas, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah tidak sebanding dengan penyertaan modal yang sudah mencapai Rp7,5 miliar.
"Sampai sekarang ini tidak ada yang usaha (Riau Petroleum) yang jelas. Mereka hanya menceritakan rencana-rencana saja untuk pengelolaan Blok Kampar, Blok Siak, dan sumur-sumur tua yang diinjeksi kembali. Namun ini belum ada hasilnya dan mereka juga tidak bisa menjawab pertanyaan kita," kata Ketua Komisi C DPRD Riau, Aherson di Pekanbaru, Rabu.
Hal itu dikatakannya setelah melakukan rapat dengar pendapat tertutup dengan BUMD tersebut. Pada kesempatan itu, lanjut Aherson, Direktur Utama Riau Petroleum juga tidak hadir karena berada di Jakarta.
Menurut dia, yang hadir saat itu hanya tiga perwakilan dari direksi, yakni direktur operasional, direktur keuangan dan salah seorang staf. Jadi, lanjut dia, dalam pertemuan itu Riau Petroleum hanya menyampaikan selayang pandang saja mengenai perusahaan.
"Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita ajukan. Kita menanyakan usaha mereka selama ini karena selama ini tidak ada satupun yang fokus kinerja mereka," ujarnya.
Pertanyaan yang diajukan, kata dia, terkait kinerja dan anggaran yang digunakan oleh BUMD tersebut. Hal itu dilakukan Komisi C terhadap semua BUMD dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Riau.
Oleh karena dirut tidak hadir dan pertanyan tidak bisa dijawab, rapat itu akhirnya ditunda dan dijadwalkan pemanggilan kembali.
Kinerja Riau Petroleum memang dipertanyakan berbagai pihak. Contohnya akhir tahun lalu sejumlah masyarakat yang menamakan diri Forum Minyak Riau mendatangi DPRD Riau karena belum terlihatnya kegiatan penambangan minyak di Blok Siak setelah Kontrak Chevron habis 27 November 2014 dan pengelolaanya diserahkan ke perusahaan itu melalui Pertamina.
"Kita prihatin sampai sekarang sampai sekarang tidak ada tindakannya. Kami lewat setiap hari, kita khawatir ini dibiarkan terus," ucap ketuanya Syamsuhar saat itu.
Berita Lainnya
Legislator ragukan kualitas payung elektrik Rp42 miliar Masjid Annur
27 March 2023 18:03 WIB
Noviwaldy Ragukan Tol Pekanbaru-Dumai Rampung 2019, ini Alasannya
31 January 2019 19:53 WIB
DPRD Riau Ragukan Perusahaan Daerah Kelola Blok Langgak
19 April 2010 18:05 WIB
DPRD Riau evaluasi kinerja komisaris BUMD
22 July 2021 19:42 WIB
DPRD Riau Soroti Kinerja BUMD Migas
21 January 2015 14:00 WIB
Kinerja Direksi BUMD Riau Petrolium Jadi Sorotan
04 November 2014 13:25 WIB
SKK Migas: BUMD Riau Sukses Pertahankan Kinerja
28 October 2014 12:40 WIB
SKK Migas: BUMD Riau Sukses Pertahankan Kinerja
28 October 2014 12:40 WIB