Pemanfaatan Bandara Tempuling Inhil Minim

id pemanfaatan bandara, tempuling inhil minim

Pemanfaatan Bandara Tempuling Inhil Minim

Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, menyatakan pemanfaatan bandara Tempuling masih minim yaitu hanya satu kali penerbangan perminggu yaitu pada Rabu untuk rute Tembilahan-Pekanbaru dan sebaliknya hingga kurang mendukung mobilitas warga.

"Idealnya ada rute penerbangan lain seperti ke Tembilahan-Jambi dan Tembilahan-Batam yang tentunya akan sangat membantu mempercepat mobilitas warga," kata Kepala Dishubkominfo Kabupaten Indragiri Hilir, Tantawi di Tembilahan, Senin.

Bandara yang terletak sekitar 24 km dari Kota Tembilahan, dan memiliki panjang landasan 1.350 x 30 m serta luas sekitar 230 hektare itu masih memerlukan perawatan dan pemeliharaan secara berkelanjutan.

Sebagai kabupaten dengan penduduk 700 ribu jiwa lebih keberadaan moda transportasi angkutan udara antar provinsi sangat diperlukan, apalagi Inhil terus tumbuh baik dari sisi perekonomian maupun pembangunan.

Selain itu ia berkomitmen untuk fokus pada pemeliharaan Bandara satu-satunya yang ada di Kabupaten setempat yang terletak di Desa Sungai Salak, Kecamatan Tempuling, yang dibangun sejak 2006 dan selesai dibangun pada 2008.

Untuk rumput yang tumbuh di sekitar lapangan bandara harus selalu dibersihkan, selain itu pemeliharaan gedung juga terus dilakukan.

Selain itu dia juga mengatakan bahwa lahan-lahan yang berada diluar bandara, juga termasuk kedalam pemeliharaan, dan hal tersebut dalam konteks pemeliharaan kawasan sisi udara.

Penerbangan Tembilahan-Pekanbaru dan sebaliknya ini disubsidi oleh pemerintah pusat dalam bentuk penerbangan perintis menggunakan pesawat baling-baling dengan kapasitas 12 penumpang.

Adanya bandara ini bisa mendorong tumbuhnya investasi baru khususnya di Tembilahan dengan cepatnya waktu tempuh yaitu 40 menit sementara bila menggunakan jalan darat mencapai 7 jam. (Adv)