Oleh Fazar Muhardi
"Dia suka Slank, saya juga suka Slank, sama-sama penggemar musik rock. Blusukan? Rakyat kecil setiap hari blusukan, sama seperti Jokowi yang suka nyasar ke tempat-tempat kumuh".
Aries, pria 32 tahun yang mengaku Slankers itu, mengemukakan hal itu ketika ditemui di Pasar Bawah, Jalan Senapelan, Pekanbaru, Riau. Ketika itu, Rabu (26/11), Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi itu berencana mengunjungi pasar wisata, namun batal.
"Baru kali ini ada Presiden yang ingin menyapa masyarakatnya dengan gaya yang baisa-biasa saja dan sukanya blusukan," kata Aries yang merupakan penjaga toko karpet di Pasar Bawah Pekanbaru itu.
Dia mengaku sebagai penggemar Jokowi sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta dan saat ini menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Dirinya lebih menggemari lagi ketika dia tahu Slank memberikan dukungan penuh saat Jokowi maju sebagai calon Presiden dari PDI Perjuangan itu.
Baginya, gaya kepemimpinan Presiden Jokowi memiliki ciri khas hingga terkesan berbeda dengan sejumlah presiden terdahulu. Cara menyapa masyarakat dengan blusukan dan penampilan sederhananya menjadikan Jokowi layaknya musisi rock, Slank.
Berbeda dengan Fahrizal, pemilik toko barang pecah belah di Pasar Bawah yang memandang Jokowi sebagai sosok Presiden yang selalu tersenyum.
"Setiap acara apa saja, saya lihat di televisi Pak Jokowi itu selalu senyum. Itu yang berbeda," kata Fahrizal.
Kedua orang itu, Rabu (26/11), sama-sama menantikan kedatangan Presiden Jokowi yang rencananya mengunjungi Pasar Bawah atau Pasar Wisata di Jalan Senapelan, Pekanbaru, setelah mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Siapkan Hadiah
Berbeda dengan seorang pelaku industri kreatif di Pekanbaru, Riau, Rinaldo. Sejak Selasa (25/11), dia telah menyiapkan hadiah untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupa sebuah foto berukuran 30x60 centimeter yang dibingkai dengan kayu dan bahan plastik berukiran motif khas Melayu.
"Ini foto yang saya bingkai khusus untuk Pak Jokowi," kata Rinaldo saat ditemui sedang menunggu kedatangan Jokowi di Pasar Bawah Pekanbaru, Rabu (26/11)
Ia menjelaskan bingkai foto wajah Presiden Jokowi berpenampilan resmi mengenakan jas hitam dengan berdasi merah dan memakai peci itu dibuatnya sejak satu pekan lalu.
"Bingkai luar foto terbuat dari kayu, sementara bingkai dalam terbuat dari plastik namun tetap dengan ukiran yang sama yakni bermotif khas Melayu Riau. Selain itu, di bagian dalam juga dilapisi kain berwarna merah yang mengandung makna perjuangan," katanya.
Selain foto berbingkai Presiden Jokowi, Rinaldo yang ketika ditemui sedang bersama seorang rekannya itu juga membawa foto berbingkai Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan penampilan yang sama.
"Harga dua bingkai foto ini kalau dijual seharga Rp1,5 juta, tapi untuk Pak Jokowi ini gratis," katanya.
Pemberian dua foto berbingkai ukiran khas Melayu Riau secara gratis untuk Jokowi itu adalah wujud kecintaan Rinaldo terhadap Presiden yang dipandangnya merakyat.
"Salah satu yang saya suka dari beliau adalah blusukannya. Presiden-presiden sebelumnya tidak ada seperti itu," kata dia.
Namun, Rinaldo berharap kegiatan blusukan tersebut dibarengi dengan kinerja nyata yang akhirnya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat secara luas.
"Khususnya kami kalangan industri kreatif. Kami mengharapkan ada pembiayaan agar kami bisa berkembang dan produksi kami dapat bersaing di pasar bebas," katanya.
Rinaldo bersama seorang rekannya mengaku telah sejak Rabu (26/11) pagi berada di Pasar Bawah untuk menantikan kedatangan Jokowi yang hingga pukul 15.40 WIB belum juga datang.
Di lokasi yang sama, juga ada seribuan warga dari berbagai kalangan, mulai dari pedagang, buruh, pelajar hingga guru yang juga menantikan kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu.
Namun di lokasi, tidak terlihat adanya umbul-umbul penyambutan Jokowi. Di Pasar Bawah hanya ada satu spanduk kecil bertuliskan "Selamat Datang Bapak Presiden Ir H. Joko Widodo Beserta Rombongan".
Spanduk berukuran 80 centimeter kali 2,5 meter itu dibuat oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Satria Piningit Nusantara (SPN) Provinsi Riau dan dipajang tepat di depan jalan menuju kompleks Pasar Bawah Pekanbaru.
Presiden yang akrab disapa Jokowi itu tiba menggunakan pesawat Kepresidenan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada Rabu (26/11) sekitar pukul 13.11 WIB, terlambat sekitar satu jam dari jadwal semula.
Jokowi ketika itu langsung terbang menggunakan helikopter menuju Kabupaten Kepulauan Meranti untuk meninjau lahan bekas terbakar serta berbincang langsung dengan masyarakat korban polusi asap di sana.
Namun helikopter Jokowi ketika itu terpaksa putar balik akibat cuaca buruk. Presiden kembali terbang ke Meranti pada Kamis (27/11) dan akhirnya mendarat di desa tujuan. Namun pihak protokoler memastikan Jokowi batal berkunjung ke Pasar Bawah. Penggemar kecewa!.