Siswa Singapura Bakti Sosial di Tesso Nilo

id siswa singapura, bakti sosial, di tesso nilo

Siswa Singapura Bakti Sosial di Tesso Nilo

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak lima orang siswa sekolah menengah atas dari "Singapore International School" melakukan bakti sosial sekaligus belajar tentang konservasi alam di Taman Nasional Tesso Nilo, Provinsi Riau.

"Mereka datang sendiri dari Singapura, itu yang bikin saya salut. Semoga Tesso Nilo makin dikenal karena orang asing saja mau ke sini, tapi kenapa orang dari Riau sendiri tidak mau datang," kata Kepala Balai TNTN, Tandia Tjahjana, kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan kelima siswa tingkat SMA asal Singapura itu akan berada di TNTN selama empat hari sejak Minggu lalu (12/10). Mereka menginap di "Flying Squad Camp" WWF Program Riau di tengah hutan belantara dengan segala keterbatasan karena jauh dari akses transportasi dan komunikasi.

"Segala hal yang kami alami menjadi lebih tinggi dari Tesso Nilo, termasuk juga satwa di dalamnya ada gajah dan harimau. Kami memang terus mengupayakan agar ekowista dan edukasi alam bisa menjadi penghasil devisa negara," ujarnya.

Humas WWF Program Riau, Syamsidar, mengatakan para siswa itu secara sukarela ingin melakukan bakti sosial ke TNTN sebagai tugas akhir di Singapore International School. Mereka tertarik ingin melihat gajah Sumatera langsung di habitatnya.

"Kebetulan salah satu siswanya punya kerabat di Pekanbaru dan sering mendengar cerita tentang gajah di Tesso Nilo. Dari situlah awal ketertarikan mereka untuk mengontak WWF dan datang ke sini," ujarnya.

Selama berada di TNTN, para siswa itu bersosialisasi dengan masyarakat di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kabupaten Pelalawan, yang lokasinya berbatasan langsung dengan hutan konservasi. Bahkan, mereka berencana untuk membantu menambah koleksi buku diperpustakaan sebuah sekolah setempat.

Menurut Syamsidar, para siswa tersebut sama sekali tidak mengeluh meski jauh dari suasana perkotaan. Mereka terlihat antusias ketika menyimak staf WWF memperkenalkan aneka spesies flora asli Tesso Nilo, apalagi saat berinteraksi langsung dengan gajah jinak yang ada disana.

"Mereka terlihat senang ketika memandikan gajah dan ikut berpatroli dengan pasukan gajah," ujarnya.

Dalam kegiatan bakti sosial itu, lanjutnya, siswa dari "negeri singa" itu juga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar "Flying Squad Camp".

"Mereka dengan sukarela membersihkan sampah yang ada di trek jalan setapak," ujar Syamsidar.

Taman nasional Tesso Nilo memiliki luas sekitar 83.000 hektare yang berada di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu, Riau. Kawasan konservasi ini memiliki kekayaan alam berupa 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia di setiap hektare TNTN.

Tesso Nillo adalah salah satu sisa hutan dataran rendah yang menjadi habitat bagi 60-80 ekor gajah Sumatera dan harimau Sumatera. Dua satwa terakhir kini terancam punah, karena itu keberadaan mereka sangat dilindungi.