Jakarta, (Antarariau.com) - Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) mengemukakan biaya pemilihan kepala daerah (pilkada) bisa dihemat hingga 50 persen apabila itu dijalankan menggunakan sistem pemungutan suara elektronik (e-voting).
"Mesin-mesin ini (alat e-voting) bisa bergantian digunakan di kabupaten. Bisa hemat biaya 50 persen. Jika pilkada ada 400 kali, biaya yang dihemat tentu banyak," kata Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) BPPT Hamman Riza di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, investasi yang dibutuhkan per unit e-voting minimal mencapai Rp10 juta.
"Untuk pemilihan kepala desa (pilkades) biasanya digunakan dua mesin e-voting saja. Sedangkan untuk tingkat nasional atau Pemilu diperkirakan dibutuhkan 550.000 alat e-voting," ujar dia.
Chief Engineer Reporting Program Pemilu Elektronik (e-voting) BPPT Faisol Baabdullah mengatakan, pemilihan jenis perangkat e-voting juga dapat mempengaruhi biaya investasi pelaksanaan pemungutan suara elektronik.
"Dalam simulasi penggunaan e-voting yang kita lakukan dana yang dihabiskan Rp12.000 hingga Rp16.000/ pemilih," ujar dia.
Berita Lainnya
Biaya Pemilihan RT Sebaiknya Dianggarkan Dalam APBD
11 April 2010 18:01 WIB
Kemarin, Suku bungan acuan atau BI-Rate jadi 6,25 persen hingga inflasi terjaga
25 April 2024 11:27 WIB
Pasien anak rawat inap akibat vape melonjak hingga 733 persen sejak 2020
23 April 2024 14:26 WIB
Ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 5 persen meski ada konflik Iran-Israel
22 April 2024 14:32 WIB
Lonjakan penumpang kereta Whoosh hingga 80 persen pada H-4 Lebaran
06 April 2024 14:03 WIB
Garuda Indonesia diskon tiket hingga 80 persen di "Ramadhan Bleisure Fair" 2024
23 March 2024 14:43 WIB
Kemarin, Pemerintah umumkan THR PNS 100 persen hingga lokasi pemanfaatan pasir laut
16 March 2024 10:22 WIB
Menperin Agus Gumiwang targetkan ekspor mobil tahun 2024 naik hingga 20 persen
15 February 2024 14:40 WIB