Risiko Perawatan Wajah di Salon bagi Kulit

id Perawatan wajah

Risiko Perawatan Wajah di Salon bagi Kulit

Ilustrasi - Prosedur perawatan kulit wajah. (ANTARA/HO-Pexels/Arina Krasnikova.)

Jakarta (ANTARA) - Mengunjungi salon untuk melakukan perawatan wajah namun dengan prosedur yang tidak sesuai kondisi kulit dapat berisiko pada kesehatan kulit wajah.

Ditulis laman Hindustan Times, Rabu (17/9) waktu setempat, dokter kulit Dr. Shachi Jain, MD, mengatakan seseorang biasanya ingin hasil akhir yang menjanjikan kulit kenyal, sehat dan bercahaya namun ada beberapa jenis perawatan di salon yang sebaiknya dihindari karena potensi negatifnya pada kulit.

Baca juga: Dokter: Gaya hidup tidak sehat dapat menyebabkan wajah bengkak

Pertama adalah facial buah, Shachi mengatakan perawatan ini dapat memicu jerawat dan mengikis lapisan kulit.

“Kedengarannya sangat eksotis, tetapi sebenarnya dapat memicu jerawat dan mengikis lapisan kulit Anda,” dokter kulit memperingatkan.

Selain itu ada hydra facial yang perlu dihindari karena prosedur ini tidak menjamin pori-pori dibersihkan secara maksimal atau tidak. Produk yang digunakan juga belum teruji meskipun terdengarnya murah.

Shachi juga mengungkapkan bahwa dia paling membenci perawatan wajah emas. Dr. Shachi memperingatkan bahwa perawatan wajah ini mengandung kilauan dan pemutih, yang sebenarnya dapat menyebabkan luka bakar kimiawi pada kulit.

Perawatan wajah terakhir yang disarankan tidak dilakukan adalah facial aromaterapi. Meski terdengar eksotis, tapi sejujurnya, ini dapat memicu sensitivitas, eksim, psoriasis, dan kondisi alergi lainnya.

Baca juga: Kiat menjaga kulit wajah tetap sehat dan cerah selama berpuasa

“Facial di salon bisa sangat berisiko, terutama jika prosedurnya berstandar medis seperti hydrafacial, dermaplaning, atau bahkan chemical peeling. Akan selalu lebih aman dan bijaksana untuk mempercayakan perawatan kulit Anda kepada dokter kulit bersertifikat atau ahli estetika berlisensi yang memiliki pelatihan dan peralatan yang tepat,” sarannya.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.