Jakarta (ANTARA) - Harga tepung dan sayuran melonjak lebih dari 100 kali lipat di Jalur Gaza dan bahan-bahan kebutuhan hidup yang esensial menunggu untuk disalurkan karena Israel menutup titik-titik perlintasan masuk ke wilayah kantong tersebut, ungkap badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (3/3).
"Perlintasan Kerem Shalom, Erez, dan Zikim telah ditutup untuk (lalu lintas) kargo," ujar Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA).
"Ini berarti bantuan kemanusiaan yang vital, termasuk ribuan tenda, belum dapat disalurkan," lanjutnya.
OCHA menyampaikan bahwa mitra-mitranya sedang mengkaji ketersediaan stok di dalam Jalur Gaza.
Israel memblokir penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak Minggu (2/3) pagi waktu setempat. Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, langkah itu diambil guna menekan Hamas agar menerima usulan baru untuk memperpanjang tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera, yang menurut Netanyahu dikemukakan oleh Amerika Serikat.
Dalam akun media sosialnya pada Minggu, koordinator bantuan darurat PBB Tom Fletcher mengatakan bahwa keputusan Israel untuk menghentikan penyaluran bantuan ke Gaza "sungguh mengkhawatirkan".
"Hukum humaniter internasional sudah jelas, bahwa kami harus diberi akses untuk menyalurkan bantuan vital penyelamat nyawa," tutur Fletcher.
"Kami harus menyalurkan bantuan ke dalam (Gaza) dan membawa para sandera ke luar (Gaza)," tambahnya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak semua pihak untuk melakukan segala upaya guna mencegah pecahnya kembali pertempuran di Gaza, serta menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan lagi ke Gaza dan semua sandera dibebaskan, ungkap juru bicara Guterres dalam taklimat pers harian.
Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) juga memperingatkan bahwa penghentian penyaluran bantuan ke Gaza akan dengan cepat menimbulkan konsekuensi mengerikan bagi anak-anak dan keluarga yang sedang berjuang keras untuk bertahan hidup.
Baca juga: Badan-badan kemanusiaan PBB terus berupaya tingkatkan kondisi warga Gaza
Baca juga: Mesir janjikan rekonstruksi Jalur Gaza "sesingkat mungkin"