Pekanbaru, (Antarariau.com) - Partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014 di Kota Pekanbaru meningkat dibanding dengan Pemilihan Umum Legislatif 9 April meski tidak begitu signifikan.
"Partisipasi pemilih pada Pileg lalu sekitar 59 persen, sedangkan pada Pilpres kali ini meningkat walau tidak signifikan," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Pekanbaru Abdul Razak JER di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakannya, jumlah pemilih yang menyalurkan hak politknya di Pilpres mencapai 392.917 orang yang terdiri dari 390.772 suara dinyatakan sah dan sebanyak 2.145 suara dinyatakan tidak sah.
Jika dipresentasekan dengan jumlah pemilih berdasarkan daftar pemilih tetap untuk Kota Pekanbaru sebanyak 627.212 orang, partisipasi pemilih untuk Pilpres di wilayah tersebut sekitar 62,65 persen.
Karena jumlah partisipasi pemilih sekitar 62,65 persen, menyebabkan tidak terpakainya surat suara sebanyak 246.860 lembar dari yang tersedia sebanyak daftar pemilih tetap, ditambah dua persen surat suara cadangan yakni 639.842 lembar.
"Selebihnya ada surat suara yang dikembalikan karena rusak oleh pemilih dengan total sebanyak 386 lembar," ujarnya.
Pada pemungutan suara Pilpres yang digelar di Kota Pekanbaru, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memenangi pemilihan pada seluruh kecamatan yang ada di daerah tersebut.
"Perolehan suara untuk pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta secara total adalah 261.593 suara dan nomor urut 2 Jokowi-Jusuf Kalla hanya memperolehan 129.179 suara," ungkapnya.
Pasangan Prabowo-Hatta menguasai suara di seluruh kecamatan yang ada seperti Sukajadi, Pekanbaru Kota, Sail, Lima Puluh, Senapelan, Rumbai, Bukit Raya, Tampan, Marpoyan Damai, Tenayan Raya, Rumbai Pesisir, dan Kecamatan Payung Sekaki
Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Pekanbaru, Indra Dinata sebelumnya mengatakan, secara umum pelaksanaan pilpres di Pekanbaru tidak ada masalah signifikan karena tidak ditemukan gejolak tertentu.
"Pada tingkat akar rumput tidak gejolak yang begitu berarti di Pekanbaru. Polarisasi terjadi hanya pada tingkat nasional yang bisa dikatakan luar biasa," ungkapnya.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.
Berita Lainnya
Politik kemarin, Prabowo Subianto-Gibran jadi paslon terpilih Pilpres 2024
25 April 2024 10:03 WIB
KPU RI tetapkan Prabowo-Gibran jadi presiden-wapres terpilih Pilpres 2024
24 April 2024 15:05 WIB
AHY: Kompetisi Pilpres 2024 telah berakhir dan kini saatnya rekonsiliasi
24 April 2024 14:50 WIB
Ketua MK dijadwalkan buka dan pimpin sidang putusan PHPU Pilpres 2024
22 April 2024 10:14 WIB
Fadel Muhammad berharap Idul Fitri jadi momentum konsolidasi setelah rangkaian pilpres
12 April 2024 14:46 WIB
Presiden restui empat menteri hadiri sidang sengketa pilpres
05 April 2024 4:13 WIB
Polisi turunkan 2.094 personel gabungan untuk mengamankan sidang lanjutan di MK
01 April 2024 13:32 WIB
Timnas AMIN ingin hadirkan 4 menteri jadi saksi
29 March 2024 6:08 WIB