Kapolres Bengkalis: Tim Sukses Jangan Intimidasi Warga

id kapolres, bengkalis tim, sukses jangan, intimidasi warga

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim Sukses kedua pasang calon presiden dan calon wakil presiden jangan sampai mengintimidasi warga dalam memberikan hak pilihnya, demikian Kepala Polisi Resor Bengkalis, Riau, Ajun Komisaris Besar Andry Wibowo.

"Begitu juga dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwasalu) Kabupaten Bengkalis jangan melakukan intimidasi kepada masyarakat yang telah menyalurkan hak pilih mereka karena itu juga rahasia," kata AKBP Andry Wibowo kepada pers di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, intimidasi yang dimaksud adalah perangkat Pemerintah Daerah, KPUD dan Panwaslu untuk tidak mengajak masyarakat memilih salah satu pasangan calon presiden.

"Bagaimana pun juga pilihan merupakan hak masyarakat sesuai hati nurani. Jika ada intimidasi, itu melanggar hak asasi masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, dalam menjaga stabilitas politik dan juga keamanan merupakan kewajiban masyarakat, tidak hanya kewajiban Polri, TNI dan pemerintah saja.

Untuk itu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) perlu dijaga dan dilakukan secara bersama-sama antara semua pihak, kata dia.

"Mari kita semua bersama-sama menjaga netralitas dari setiap instansi, baik itu KPUD, Panwaslu, Pemerintah Daerah, Polri dan TNI dan mari kita sama-sama menjaga situasi yang aman dan kondusif serta terkendali. Patut juga kita bersyukur, hingga berakhirnya pencoblosan, kondisi di Bengkalis aman-aman saja," katanya.

Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh menyatakan, secara umum pelaksanaan Pilpres 2014 di Bengkalis berjalan lancar.

Dia berharap partisipasi masyarakat pada Pilpres kali ini minimal bisa bertahan seperti pada Pemilihan Umum Legislatif yang mencapai 79 persen.

"Kalau bisa meningkat, tapi paling tidak bertahan seperti Pileg kemarin," katanya.

Pemilihan Umum Presiden 9 Juli lalu diikuti oleh dua pasang calon, yakni nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut 2 adalah Joko Widodo-Jusuf Kalla. (US).