Dituduh Cemarkan Nama Baik, Blogger Tawari PM Singapura 5000 Dolar

id dituduh cemarkan, nama baik, blogger tawari, pm singapura, 5000 dolar

Dituduh Cemarkan Nama Baik, Blogger Tawari PM Singapura 5000 Dolar

Singapura, 27/5 (Antara/AFP) - Seorang penulis "blog" di Singapura, yang dituduh mencemarkan nama baik Perdana Menteri Lee Hsien Loong, pada Selasa menawarkan kompensasi, yang sebelumnya ia tolak, setelah pengacara Perdana Menteri menuduhnya tidak memiliki rasa penyesalan.

"Klien kami menawarkan lima ribu dolar Singapura sebagai kompensasi kepada Perdana Menteri," kata penasehat hukum Roy Ngerng Yi Ling, M. Ravi, dalam suratnya kepada pengacara Lee.

"Jumlah 5 ribu dolar Singapura itu didasarkan pada kehidupan sederhana klien kami serta pendapatannya yang diperoleh sebagai pegawai kesehatan," kata Ravi dalam surat yang dirilis ke media.

Pengacara Lee, Davinder Singh pekan lalu menuntut Ngerng (33) untuk meminta maaf dan memberikan kompensasi atas artikelnya mengenai korupsi yang dilakukan Perdana Menteri.

Singh mengatakan, komentar yang ditulis oleh Ngerng dan diunggah dalam blognya yang bertajuk The Heart Truths menyiratkan bahwa "Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura yang juga ketua GIC bersalah telah menyalahgunakan uang yang dibayarkan oleh warga Singapura dalam CPF (Dana Penghematan)."

GIC merupakan dana kesejahteraan yang mengelola lebih dari 100 miliar dolar cadangan asing negara kota itu, sedangkan CPF adalah dana pensiun negara.

Ngerng mengatakan artikel itu dimaksudkan sebagai seruan transparansi terkait bagaimana dana pensiun itu diinvestasikan oleh pemerintah melalui dua perusahaan terpisah.

Ia mengambil artikel-artikel itu dan menautkannya. Pada Jumat ia meminta maaf tanpa syarat dan meminta Lee untuk tidak memperpanjang masalah.

Namun, Singh pada Senin membantah dengan mengatakan bahwa ucapan maafnya "tidak pernah dilakukan dengan tulus" setelah Ngerng mengedarkan sebuah rekaman video lewat YouTube dimana ia berbicara mengenai sulitnya posisi dia secara hukum.

Singh mengatakan penulis blog itu memanfaatkan peluang dengan menggunakan kasus itu untuk meraih simpati dan membuat serangan baru terhadap Lee, dan bahwa Perdana Menteri disebut telah "memperparah kerusakan".

Singh tidak merespon permintaan AFP untuk berkomentar mengenai apakah Lee akan menerima tawaran Ngerng itu.

Berdasar berbagai survei Singapura termasuk negara paling jauh dari korupsi, namun kelompok hak asasi manusia internasional menuding para pemimpinnya telah menggunakan alasan pencemaran nama baik yang bisa menghancurkan seseorang secara finansial, untuk membungkam para pengkritik dan lawan politik.

Para pemimpin Singapura, termasuk Lee dan ayahnya, mantan perdana menteri Lee Kuan Yew, berkilah bahwa tuntutan hukum itu diperlukan untuk melindungi reputasi mereka.

Menteri Tenaga Kerja Tan Chuan-Jin pada 2013 menerima tawaran kompensasi 5 ribu dolar Singapura dari lawan politik setempat yang mengunggah komentar di Facebok yang dinilai telah mencemarkan nama baiknya.