Ini penyebab keracunan puluhan pelajar SD di Meranti

id Pelajar di Meranti keracunan makanan ,Dinas Kesehatan Meranti

Ini penyebab keracunan puluhan pelajar SD di Meranti

Sejumlah pelajar SD Negeri 05 Desa Dwi Tunggal, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti dirawat di Puskesmas Tanjung Samak setelah diduga keracunan makanan pada Rabu (29/5) lalu. (ANTARA/Dok)

Selatpanjang (ANTARA) - Penyebab kasus keracunan massal yang dialami puluhan pelajar di SDN 05 Desa Dwi Tunggal, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti akhirnya terkuak setelah diuji laboratorium.

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri mengungkapkan bahwa hasil uji Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Dinas Kesehatan Riau pada sampel makanan yang dikonsumsi pelajar positif mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli).

"Hasil laboratoriumnya sudah keluar, dan memang dari sampel makanan yang diambil kemarin itu ada mengandung bakteri E. coli," ujar Fahri, Kamis kemarin.

Setelah didapati penyebab tersebut, Fahri akan melakukan langkah selanjutnya yaitu berkoordinasi dengan Puskesmas Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang untuk edukasi terkait jajanan higenis di sekolah tersebut.

"Kita akan meminta Puskesmas Tanjung Samak untuk melakukan edukasi terkait higienisnya jajanan sekolah serta pihak sekolah akan mengawasinya," jelasnya.

Ditambahkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P),Widya Nengsih, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan keracunan makanan disebabkan oleh bakteri E. coli yang ditemukan dalam sampel air baku, es batu, sosis, pop ice, dan saus.

"Hasilnya sudah keluar dan kami terima pada Selasa (11/6/2024) kemarin. Kami dari Dinas Kesehatan juga sudah koordinasikan upaya-upaya pencegahan ke puskesmas setempat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 65 siswa SD Negeri 05 Desa Dwi Tunggal, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, karena diduga keracunan makanan pada Rabu (29/5) lalu.

Siswa tersebut dikabarkan mengeluh pusing dan mual-mual setelah mengonsumsi jajanan yang dibeli di kantin sekolah. Dari 65 orang yang mengalami, 34 orang dilarikan ke Puskesmas Tanjung Samak untuk mendapatkan perawatan.

Setelah dirawat, kondisi sebagian siswa telah membaik dan diperbolehkan rawat jalan.