Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua TPN pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Raja Juli Antoni mengapresiasi dialog publik yang diselenggarakan PP Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan Raja Juli, yang juga menjabat sebagai Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), saat mendampingi Prabowo dalam acara yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur.
"Ini sebagai forum yang memberikan pendidikan politik bagi rakyat agar 'tidak membeli kucing dalam karung.' Rakyat mengetahui visi, misi dan kualitas kepemimpinan Capres dan Cawapres," kata Raja Juli dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengungkapkan alasan mengapa Gibran tidak hadir dalam acara itu karena berada di Mojokerto diundang dalam sebuah acara di Persatuan Guru NU (PP Pergunu).
"Mas Gibran sebagai cawapres juga diundang, namun beliau memohon maaf sebesar-besarnya karena tidak bisa hadir. Saat bersamaan ada dua undangan. Satu dari PP Muhammadiyah dan satunya lagi dari PP Pergunu (Persatuan Guru NU). Kedua acara tersebut penting dalam lanskap "Islam Rahmatan Lil Alamin" (Islam damai, rahmat bagi semua alam) di Indonesia. Sehingga tidak mungkin dinafikan satu sama lain," tambahnya.
Raja Juli juga mengungkapkan permintaan maaf dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir karena tidak bisa hadir karena masih menemani Presiden Joko Widodo di Sorong, Papua Barat.
"Prof Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, juga berkomunikasi dengan saya, beliau meminta maaf juga kepada Pak Prabowo tidak bisa hadir karena bersama Pak Presiden Jokowi pada saatnya bersamaan melakukan peletakan batu perdana pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Sorong, Papua Barat," tegasnya.
Baca juga: TKN: Hasil survei LSI Denny JA tunjukkan Prabowo-Gibran makin digemari milenial
Baca juga: Tim Kampanye Nasional klaim pasangan Prabowo-Gibran raup suara maksimal di Sumut