Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau meminta petani di daerah itu menggiatkan penanaman kenaf karena memiliki prospek cerah dan petani melalui kelompok tani berpeluang menyerap Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia (KUR BRI).
"Skema KUR dapat dimanfaatkan petani yang melakukan optimalisasi kebun karet dan sawit antara lain dengan tanaman kenaf yang bernilai ekonomi tinggi serta memiliki multifungsi antara lain sebagai bahan baku kertas dan biofuel," kata Kepala Disbun Riau Zulher di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Zulher, budidaya tanaman Kenaf sebagai tanaman sela menjadi program prioritas optimalisasi kebun karet pada Disbun Provinsi Riau dengan alokasi bibit kenaf untuk areal seluas 50 hektare.
Ia mengatakan pada tahun 2013 tanaman kenaf menjadi proyek percontohan di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar, dengan bantuan tanaman kenaf untuk lahan seluas 30 hektare.
"Agar pengelolaan tanaman ini agar lebih baik maka keberadaan Pkelompok tani sangat dibutuhkan karena akan lebih memudahkan pembinaan dan penyaluran bantuan pemerintah, termasuk KUR," katanya.
Keberadaan kelompok tani akan meningkatkan akses yang kuat kepada pengusaha pemilik pabrik pengolah hasil perkebunan seperti pabrik karet dan kelapa sawit.
Kelompok tani akan lebih memudahkan petani dalam mengakses pabrik sehingga lebih mudah menghindari pedagang pengumpul yang ingin mendapatkan untung berlebih dari hasil hasil perkebunan tersebut.
"Karena itu Pemprov Riau menyosialisasikan kepada petani Desa Kuntu, Tanjung Belit, Sungai Rambai, Sungai Raja dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Kampar kiri," katanya.
Ia menambahkan kegiatan prioritas Disbun Riau adalah peremajaan kebun karet tua, perluasan kebun karet, penggantian bibit palsu, penyaluran pupuk bersubsidi, menyediakan fasilitas pengolahan usaha perkebunan, perbaikan jalan produksi, penyaluran KUR dari BRI.
Perwakilan BRI Cabang Pekanbaru, Benny mengatakan perbankan konvensional ini siap menyalurkan kredit kepada kelompok tani yang bergerak di bidang pemeliharaan kebun dari tahun kedua hingga tahun keempat pemeliharaan.
Ia mengatakan petani diberi kemudahan membayar kredit ketika kebun telah berproduksi.
"Skema KUR cocok untuk mendukung pengembangan usaha petani pekebun dalam peremajaan tanaman khususnya selama masa pemeliharaan tanaman," kata Benny.