Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar menilai bahwa sektor perbankan Indonesia memiliki ketahanan dalam menghadapi krisis perekonomian.
Ketahanan tersebut disebabkan perbankan Indonesia telah menghadapi berbagai krisis, mulai dari krisis keuangan, krisis perbankan, hingga krisis global.
"Sudah banyak yang dilewati, sehingga saya rasa kita sudah banyak belajar dan siap," kata Royke saat kegiatan BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa.
Selain itu, Royke melihat perbankan Indonesia juga memiliki permodalan yang memadai.
Bank Indonesia (BI) mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,62 persen dengan risiko kredit yang terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) sebesar 2,50 persen (bruto) dan 0,79 persen (neto) pada Agustus 2023.
Sumber pendanaan dan likuiditas bank terjaga dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,54 persen (yoy) pada September 2023. Hasil stress-test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global.
"Sisi permodalan perbankan Indonesia itu cukup tebal, jadi cukup kuat untuk mengantisipasi situasi ekonomi global saat ini," tambah Royke.
Terkait kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 6 persen, Royke berpendapat kenaikan tersebut seharusnya tidak berdampak signifikan karena krisis global yang berlangsung memberikan indikasi naiknya suku bunga ke level tinggi, yang kemungkinan juga akan bertahan cukup panjang. Sementara BI sudah lama menahan suku bunga di level 5,75 persen.
"Seharusnya masyarakat sudah tahu bahwa ada kecenderungan tren suku bunga akan naik, sehingga saya rasa ini bukan sesuatu yang masalah di banyak sektor, karena antisipasi itu sudah dimulai,” ujar dia.
Royke mengaku dari sisi BNI tidak membatasi sektor yang menjadi cakupan perbankan di tengah situasi perekonomian saat ini. Dia mengatakan, alih-alih berfokus pada sektor, BNI lebih berfokus pada risiko kredit tiap nasabah.
"Kami tidak melihat saat ini ada sektor bermasalah, semua sektor sama bagusnya. Tinggal bagaimana kami memilih customer yang baik," tutur Royke.
Baca juga: Lanny/Ribka berjayajuara ganda putri Indonesia Masters 2023
Baca juga: BNI siapkan infrastruktur untuk dukung penerapan aturan modal minimum OJK
Berita Lainnya
Kemendikdasmen sebut program makan gratis solusi asupan bergizi untuk anak
08 November 2024 17:07 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia akhir pekan ditutup menguat dipimpin sektor barang baku
08 November 2024 16:47 WIB
Pakar: Sumber karbohidrat dalam program makan bergizi gratis tidak harus nasi
08 November 2024 16:38 WIB
PSSI tambah 103 unit kamera pengawas dukung keamanan dan keselamatan pengunjung SUGBK
08 November 2024 16:28 WIB
Kebakaran hutan hebat di California paksa 14.000 warga untuk mengungsi
08 November 2024 16:16 WIB
LISA siap sapa penggemar di Jakarta pada 15 November 2024
08 November 2024 16:01 WIB
Melakukan aktivitas fisik di waktu tepat bantu kurangi risiko kanker kolorektal
08 November 2024 15:50 WIB
Mendag Budi Santoso sebut identifikasi masalah bantu UMKM percepat ekspor
08 November 2024 15:39 WIB