Ada 717 titik panas di Sumatera, termasuk Riau

id BMKG Pekanbaru

Ada 717 titik panas di Sumatera, termasuk Riau

Pemrov Riau siaga karhutla dengan menyerahkan peralatan pemadaman api. (Antara/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG) Pekanbaru mendeteksi sebanyak 717 titik panas (hotspot) pada Minggu (3/9) 2023 di Sumatera akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berbagai wilayah di Sumatera dan Sumatera Selatan.

Forecaster BMKG Pekanbaru, Ahmad Agus Widodo merincikan bahwa titik panas tersebut paling banyak terdeteksi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

"Jumlah hotspot di Sumsel mencapai 448 titik panas dari total 717 yang muncul di daerah lain di Sumatera," kata Ahmad di Pekanbaru, Minggu.

Ia menyebutkan, tercatat di Lampung sebanyak 89 titik panas, Bangka Belitung 71 titik panas, Jambi 52 titik panas, Riau 28 titik panas, Bengkulu 15 titik panas, Sumatera Barat 12 titik panas, Kepulauan Riau 1 titik panas, Aceh 1 titik panas.

"Dari 28 titik panas yang terdeteksi di Riau, sebagian besar terdapat di Indragiri Hilir sebanyak 14 titik panas, sementara Indragiri Hulu memiliki 1 titik panas, Rokan Hulu 2 titik panas, dan Pekanbaru 1 titik panas," kata Agus.

Karena itu ia meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan titik panas di wilayah ini. Kondisi cuaca yang ekstrem dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.

Semua pihak, katanya, diharapkan berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran yang dapat merugikan banyak pihak.

Kondisi cuaca di Riau pada Minggu (3/9) akan berubah-ubah sepanjang hari. Ahmad Agus Widodo mengatakan bahwa pada sore hingga malam hari, cuaca masih akan berawan dengan kemungkinan hujan ringan di wilayah-wilayah yang disebutkan tadi. Di dini hari, udara kembali akan menjadi kabur dengan berawan.

"Suhu udara Minggu (3/9) berkisar antara 23.0 hingga 34.0 °C, sementara kelembapan udara berada dalam rentang 45 hingga 95 persen. Angin akan bertiup dari arah selatan ke barat daya dengan kecepatan 10 hingga 30 km/jam," katanya.

Gelombang laut di perairan Provinsi Riau perkirakan rendah, berkisar antara 0.50 hingga 1.25 meter. Namun, perlu waspada karena ada potensi gelombang mencapai 1,5 meter di wilayah Perairan Bintan, Lingga, dan utara Bangka.