Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tahun ini tidak mendapatkan suntikan dana penyertaan modal dari APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2014.
"DPRD Riau telah melarangnya dana APBD untuk BUMD," kata Kepala Biro Ekomomi Setdaprov Riau, Syahrial Abdi, kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, alasan lembaga legislatif tidan menyuntikan dana dari APBD dengan tujuan untuk menciptakan kemandirian BUMD dalam mengembangkan bisnisnya. Belum bisa dipastikan apakah kebijakan itu akan berdampak pada kinerja BUMD yang sebagian besar belum meraih keuntungan.
Kebijakan tersebut kemungkinan juga berdampak pada rencana Pemprov Riau yang ingin ikut mengelola Blok Siak bersama PT Pertamina melalui BUMD PT Riau Petroleum. Tahun lalu perusahaan daerah itu masih mendapat anggaran APBD sebesar Rp200 miliar.
Meski begitu, ia mengatakan kucuran dana APBD untuk BUMD masih berpeluang ada tahun ini. Sebabnya, tahun ini program legislasi daerah (prolegda) yang berisi materi penyertaan modal untuk BUMD masih dibahas.
"Jadi implementasinya, menunggu Perda penyertaan modal tersebut. Yang pasti untuk saat ini belum," katanya.
Pemprov Riau memiliki setidaknya delapan BUMD di sejumlah sektor usaha, mulai dari migas, pertanian dan perbankan. Ia membantah penolakan usulan anggaran oleh DPRD akibat Pemprov Riau tidak memberikan kajian yang jelas mengenai pengembangan perusahaan kedepannya.
BUMD Riau Tidak Dapat "Suntikan" Dana APBD
