Gunakan nano filter, air gambut SPAM di Tanjungsamak jadi bening

id SPAM Tanjungsamak ,Teknologi nano filter

Gunakan nano filter, air gambut SPAM di Tanjungsamak jadi bening

Instalasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Tanjungsamak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Sistem penyediaan air bersih (SPAM) Tanjungsamak, Kepulauan Meranti, saat ini menggunakan teknologi nano filter sehingga kini air gambut diolah berubah sebening air mineral kemasan.

Kabid Cipta Karya Dinas PUPR, Feni Utami mengatakan, saat ini SPAM Tanjungsamak merupakan satu-satunya SPAM di Kepulauan Meranti yang menggunakan teknologi nano filter. Sebelumnya, SPAM yang melayani sejumlah desa di Kecamatan Rangsang ini metode pengolahan air bersihnya masih menggunakan sistem pengolahan secara konvensional.

"Ketika menggunakan sistem konvensional, air bersih yang dihasilkan hanya bisa untuk mandi mencuci, sebab masih berwarna kemerahan," ungkap Feni, Kamis.

Namun, setelah sistem pengolahan berganti ke teknologi nano filter, air gambut yang berasal dari Kanal di Desa Wono Sari yang diolah kini menjadi bening. Warna kemerah-merahan yang semula ada di pengolahan konvensional, kini sudah menjadi bening.

"Saya pernah mencoba meminum langsung (tanpa dimasak) dan tidak sakit perut, airnya bening tanpa rasa dan tanpa bau," kata Feni.

Hanya saja, kata dia, air yang dihasilkan dari SPAM menggunakan teknologi nano filter ini lebih sedikit dibandingkan pengolahan konvensional kemarin. Kalau di pengolahan konvensional bisa memproduksi air bersih 20 liter per detik, sekarang hanya 13,5 liter per detik.

Beberapa waktu lalu, Plt Kadis PUPR Fajar Triasmoko didampingi Kabid Cipta Karya Feni Utami, Kabid Bina Marga Rahmat Kurnia, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Sugeng Widodo KN dan pejabat lainnya melakukan peninjauan ke SPAM Tanjungsamak.

Mereka saling bersinergi dan ikut turun dalam mengecek kondisi SPAM tersebut yang akan dibangun dalam menunjang pemenuhan air bersih agar bisa beroperasi dengan maksimal. Sampai saat ini, sudah banyak masyarakat di Pulau Rangsang yang bisa menikmati kemudahan mendapatkan air bersih.

"Kita masih upayakan agar ada penambahan nano filter lagi. Setidaknya, target kita di SPAM Rangsang ini bisa memproduksi air bersih 27 liter per detik," beber Feni.

Selain itu, ia berharap ada sarana penunjang lainnya agar SPAM Tanjungsamak bisa maksimal dalam beroperasi. Terutama jalan masuk menuju lokasi SPAM harus diperbaiki dan tanggul penahan air pasang (air laut) agar tidak mencemari kanal yang digunakan sebagai tempat mengambil sumber air baku yang akan diolah.

"Jalan menuju SPAM Desa Wonosari masih dalam kondisi rusak parah, kami akan bersinergi dengan Bidang Bina Marga. Selain itu kalau air laut pasang besar, bisa sampai ke kanal. Untuk penggunaan teknologi nano filter ini sangat sensitif terhadap air laut karena ada sensor dan akan berhenti beroperasi kalau tercemar air laut. Kita khawatir bisa menyebabkan kerusakan. Makanya, kita butuh sarana penunjang lainnya untuk pengendali banjir dari Bidang SDA," jelas Feni.

Meski air yang dihasilkan dengan metode nano filter ini bening tanpa rasa dan tanpa bau, namun PH airnya masih di angka 5. "Nantinya dengan tambahan kimia seperti soda ash dan disinfektan, PH air diyakini akan bisa meningkat dan mencapai PH kualitas terbaik yakni 6,5 hingga 7," tambah Feni.

Untuk diketahui, Teknologi Nano Filter di SPAM Tanjungsamak baru dimulai pada 2022. Program ini bersumber dari APBN sebesar Rp3.944.300.000 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Reguler.

Kemudian dana penunjang untuk meningkatkan SPM Bidang Air Minum melalui APBD Meranti 2022 sebesar Rp1.376.685.500. Dengan dua sumber dana ini, pekerjaan mencakup kegiatan pendukung seperti jaringan perpipaan, resevoir, pompa intake dan beberapa item pendukung lainnya.