Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji pada Senin untuk mengambil langkah mendesak dalam menangani penurunan angka kelahiran negara tersebut.
Ia mengatakan Jepang, yang memiliki masyarakat tertua di dunia, harus segera bertindak.
"Bangsa kita berada di suatu titik apakah kita bisa menjaga fungsi kemasyarakatannya," kata Kishida saat menyampaikan pidato kebijakan dalam pembukaan sesi parlemen tahun ini.
"Kebijakan-kebijakan mengenai kelahiran dan pengasuhan anak harus disegerakan --ini adalah isu yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi," katanya, menegaskan.
Kishida mengatakan dia akan mengajukan rencana untuk meningkatkan anggaran dua kali lipat pada Juni bagi kebijakan berkaitan dengan anak, dan bahwa badan pemerintah baru untuk menangani isu tersebut akan dibentuk pada April.
Jepang mengalami angka kelahiran terendah pada 2021, menurut data baru-baru ini. Keadaan itu menjadi pemicu penurunan alami terburuk menyangkut populasi.
Baca juga: Empat orang dilaporkan tewas dalam kebakaran di kompleks apartemen Kobe di Jepang
Baca juga: AWSTour ajak jalan-jalan awal tahun ke Tokyo, Jepang bareng Isabella Viandra
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Bina 148 UMKM, PT IKPP raih penghargaan 'Indonesia Best CSR in Pulp & Paper Sector 2024'
08 May 2024 16:14 WIB
Staf Ahli Menkumham beri penguatan Tusi serta Reformasi Birokrasi kepada jajaran Kemenkumham Riau
08 May 2024 16:09 WIB
Kemhan RI ajukan anggaran khusus tangani Papua untuk beli heli dan sensor
08 May 2024 16:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan pentingnya ketahanan budaya di era globalisasi
08 May 2024 15:48 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dukung terciptanya jurnalisme yang berkualitas
08 May 2024 15:26 WIB
Garuda Indonesia siapkan 14 pesawat berbadan lebar angkut jamaah haji 2024
08 May 2024 15:03 WIB
Mesir: Komunitas internasional gagal mencegah Israel serang Kota Rafah
08 May 2024 14:57 WIB
Afgan akan tampil dalam konser David Foster di Indonesia pada Juni 2024
08 May 2024 14:14 WIB