Selatpanjang, (Antarariau.com) - Pemkab Kepulauan Meranti, mengambil sikap atas pengumuman hasil ujian CPNS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemen-PAN) dengan mengembalikan hasil ujian tersebut dan proses penerimaan CPNS selanjutnya.
Bupati menyatakan pengumuman seleksi CPNS oleh Men-PAN tersebut jauh dari harapan dan rasa keadilan masyarakat daerah. Berdasarkan hasil perhitungan, tidak sampai lima persen anak daerah yang lulus passing grade sebagaimana diumumkan Kemen-PAN.
"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti akan mengembalikan proses penerimaan CPNS ini ke Men-PAN. Hasil perhitungan kita, peluang anak daerah lulus kecil sekali, tidak sampai lima persen anak daerah terakomodir. ini belum memenuhi rasa keadilan masyarakat di daerah,¿ tegas Bupati Irwan, sebagaimana rilis yang diterima dari Humas Setda Kepulauan Meranti, Minggu (29/12/2013).
Menurut Bupati, sikap Pemerintah Kabupaten tersebut perlu dijelaskan agar masyarakat terutama peserta CPNS tidak kebingungan. Baginya, sangat tidak fair pemerintah pusat menyamakan kemampuan anak daerah dengan peserta tes dari luar daerah.
"Saya istilahkan saja, ayam Bangkok jangan diadu dengan ayam ras. Sudah pasti kalah ayam ras. Anak-anak kita di daerah menempuh pendidikan dengan serba kekurangan mulai fasilitas dan berbagai sarana lainnya. Hasilnya tentu berbeda dengan anak-anak dari luar yang lulusan lembaga pendidikannya lebih baik dengan fasilitas lengkap. Kita ini daerah baru. Jadi, perlu pertimbangan dari pusat soal ini,¿ tambah Irwan.
Bupati berharap adanya semacam cluster dalam memprioritaskan kelulusan CPNS. Selain itu harus memperhatikan keadilan sosial jangka panjang mengingat yang lulus CPNS ini nantinya akan memegang posisi-posisi strategis pemerintahan di daerah. Kalau kondisi kelulusan seperti sekarang, dikhawatirkan Kepulauan Meranti akan dikuasai orang-orang luar daerah sehingga dalam 10 tahun ke depan diprediksi warga lokal akan termarginalkan di lembaga-lembaga pemerintahan daerah.
"Kita tidak ingin ke depan otonomi daerah ini membuat anak daerah menjadi tamu di daerah sendiri. Ini tentu bisa memunculkan situasi-situasi yang memicu iklim kurang kondusif di daerah dalam jangka panjang. Jangan sampai muncul lagi anggapan di masyarakat daerah bahwa mereka dijajah orang luar. Ini sangat berbahaya,¿ ungkap Irwan.
Irwan juga menyoroti sistem ujian CPNS yang menjadi ukuran satu-satunya bagi Kemen-PAN dalam menentukan kelulusan. Menurutnya, sangat tidak fair penentuan kemampuan seseorang itu hanya dari ujian akademik sekitar satu dua jam saja.
"Pengalaman kita dalam pembinaan PNS, banyak PNS yang nilai tesnya bagus tidak mampu bekerja karena kemampuan teknis lainnya rendah seperti leadership, integritas, loyalitas dan kemampuan memahami situasi daerah. Akhirnya mereka minta pindah, sehingga kita dirugikan," papar Irwan.
Bupati yang selalu lugas dalam memberikan statemen tersebut mengingatkan bahwa selaku pimpinan di daerah, dirinya tentu mengedepankan kepentingan anak daerah terutama kepentingan jangka panjang dan stabilitas keamanan di daerah. Dia tidak menginginkan hasil ujian CPNS ini memicu ketidakstabilan keamanan di daerah.
"Saya tegaskan, kita tidak menolak tetapi kita kembalikan ke Men-PAN selaku pemegang otoritas tertinggi dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS Tahun 2013 ini dengan pertimbangan-pertimbangan tadi. Kita di daerah memikirkan situasi jangka panjang dan stabilitas daerah ini ke depan. Saya harap masyarakat terutama peserta tes CPNS bersabar dan tenang. Kita sama-sama menunggu bagaimana kebijakan selanjutnya dari Kemen-PAN," tutup dia.
Berita Lainnya
Tiga terpidana kembalikan Rp722 juta uang korupsi ke Kejari Meranti
16 May 2020 5:42 WIB
Kampar Terima Formasi Hasil SKD CPNS THL-TB Penyuluh Pertanian
11 April 2017 22:20 WIB
Bengkalis Umumkan Hasil Seleksi Aadministrasi CPNS Kamis
15 October 2014 20:51 WIB
BKD Riau Umumkan Hasil Seleksi CPNS
12 October 2014 20:51 WIB
Polsek Rumbai ingatkan warga tak terpecah karena perbedaan politik
08 November 2024 13:19 WIB
Rapat paripurna DPR RI pengesahan RUU Pilkada batal karena tak penuhi kuorum
22 August 2024 11:58 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB
KPU Siak diskualifikasi dua parpol karena tak laporkan dana awal kampanye
18 January 2024 20:37 WIB