Jelang 2014, Panggung Musik Jadi "Panggung" Politik?

id jelang 2014 panggung musik jadi panggung politik

 Jelang 2014, Panggung Musik Jadi "Panggung" Politik?

Jakarta, (Antarariau.com) - Pada pengujung 2013, penikmat musik Indonesia disuguhi dua konser musisi ternama, berbeda genre, namun keduanya memiliki kesamaan.

Puncak perayaan ulang tahun ke-30 Slank dirayakan dengan megah di Gelora Bung Karno, tempat impian Slank mengadakan konser selama ini, Jumat (13/12). Tak tanggung-tanggung, konser 30 tahun Slank dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang memimpin penonton menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengiringi band beraliran blues dan rock itu dengan permainan pianonya. Tak kurang dari empat nomor dibawakan Gita Wirjawan bersama Slank, "Maafkan", "Ku Tak Bisa", "7 Mantra", dan "Padamu Negeri".

Tidak berhenti disitu, Slank mengajak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membacakan "Manifesto Slank" untuk para Slankers.

Sosok yang menjadi "motor Slank", Bimo Setiawan Almachzumi, atau yang lebih dikenal dengan nama Bimbim (drummer Slank), mengatakan Slank memang sengaja mengundang Jokowi di konser tersebut.

"Ada gubernur, iya dong, dia yang punya rumah," kata Bimbim saat ditemui di pemutaran perdana film "Slank Nggak Ada Matinya", Rabu (18/12) silam.

Belum genap seminggu setelahnya, Trio Lestari (Tompi, Glenn Fredly, dan Sandhy Sondoro) juga menggandeng Gita Wirjawan di konser mereka Kamis (19/12) lalu. Kolaborasi musisi yang juga dokter bedah, Tompi, dengan Gita Wirjawan telah lama terjalin. Gita lah yang menjadi produser Tompi dalam lagu "Selalu Denganmu".

2014 akan menjadi tahun politik Indonesia. Bulan April 2014, warga akan memberikan suara mereka untuk memilih anggota legislatif yang akan duduk di kursi DPR, DPRD, dan DPD. Tiga bulan berikutnya, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden akan diselenggarakan.