Bangkinang Kota (ANTARA) - Kampar adalah kabupaten tertua di Provinsi Riau, namun kondisi masyarakatnya memprihatinkan dan saat ini menempati posisi ketiga daerah termiskin di Bumi Lancang Kuning ini.
"Ternyata saat ini Kampar berada di posisi tiga tingkat kemiskinan di Provinsi Riau di bawah Kabupaten Siak dan Bengkalis," kata Penjabat Bupati Kampar Kamsol dalam acara rapat koordinasi pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diBangkinang Kota, Kamis.
Menurut Kamsol, kondisi ini akan berubah apabila fungsi Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajoangan berjalan dengan baik.
"Tidak akan ada kemiskinan apabila tiga falsafah Kampar Tali bapilin tigo, tigo tungku sajoghangan berjalan dengan," jelasnya.
Dalam falsafah ini seluruh komponen masyarakat ditunjukajarkan untuk saling memberi, saling membantu dan melihat kondisi lingkungan sesuai dengan posisi dan kedudukan.
"Ingat kekayaan bukan hanya saja dinilai dengan materi, melainkan mendapatkan kesempatan bekerja dan meningkatkan sumber daya manusia sudah cukup. Memangyang utama adalah bagaimana masyarakat memiliki penghasilan yang lebih dalam rumah tangga," ujarnya.
Ia mengatakan, setiap BUMD harus memiliki konsep yang diubah dalam pengembangan dengan program supaya bisa meraih keuntungan yang besar, bisa memperbesar usaha, bisa menampung tenaga kerja, serta membantu usaha masyarakat.
Di akhir sambutannya, Kamsol kembali mengingatkan agar semua komponen dapat menjalin komunikasi dan kebersamaan yang baik antara pemerintah, alim ulama dan ninik mamak selalu bersatu dan bersinergi.
Hadir dalam acara itu, para Direktur BUMD yang ada di Kampar antara lain Dirut BUMD PT Bumi Kampar Sarana Energi Rinto Pramono, Plt. Dirut Taman Rekreasi Stanum Yohanis, Dirut Perumdam Tirta Kampar Muhammad Rusdi, Dirut Bank PT Fadilah Syari'ah Rizaldi, Dirut PT BPR Persiroda Sarimadu Yordan serta Ketua MUI Kampar Dr Mawardi Saleh, Asisten II Suhermi, Kabag Eknomi Zamhur di dan Kabag SDA Safaruddin.