Pekanbaru (ANTARA) - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Sawitku masa depanku (Samade) Provinsi Riau menggelar seminar dan workshop penguatan Usaha Kecil Menengah Koperasi (UKMK) perempuan perkebunan sawit dalam pengembangan kerajinan berbahan lidi sawit.
Ketua DPW Samade Riau Karmila Sari di Pekanbaru, Rabu mengatakan Samade menjadi asosiasi pertama yang mendorong adanya produk hilirisasi sawit. Petani perempuan dilatih untuk mengolah limbah lidi sawit menjadi bermacam produk kerajinan tangan yang dapat dipasarkan dengan nilai jual lebih tinggi.
"Samade menjadi asosiasi pertama yang memulai, agar adanya hilirisasi produk dari sawit ini. Selama ini kita fokus pada produksi. Di sisi lain, kita melihat dari sisi petani perempuannya, supaya mereka bisa mendapatkan sumber pendapatan lain. Daun-daun sawit ini alternatif lainnya bisa dibuat prakarya. Ada tas, ada tempat tisu dan lainnya," kata Karmila yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Riau itu.
Legislator dapil Rokan Hilir ini mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan rumah tamadun yang sudah berpengalaman dalam bidang tersebut. Putra putri daerah dari rumah tamadun menjadi instruktur untuk melatih 40 peserta dalam mengolah limbah lidi sawit menjadi 5 hingga 7 produk.
Tak sebatas itu, Karmila juga mengupayakan agar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dan mempunyai market hingga keluar daerah."Tidak hanya pelatihan saja. Kami juga pikirkandari segi pemasaran. Kami akan memfasilitasi akses pemasaran hingga ke luar daerah," papar Karmila.
Saat ini ada dua kabupaten yang menjadi pilot project pengelolaan limbah sawit tersebut. Yakni Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Nantinya, akan terus berkembang hingga ke 10 kabupaten/kota lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulfadli mengapresiasi kegiatan yang ditaja SamadeRiau. Menurutnya dengan potensi perkebunan sawit yang sangat luas dimiliki Riau, menghasilkan limbah sawit yang banyak pula. Diperlukan upaya memaksimalkan pengolahanlimbah, agar petani dapat diuntungkan dari segi penjualan tandan buah segar (TBS) dan pengelolaan limbah sawit.
"Samade mengembangkan sayapnya untuk melirik hilirisasi sawit. Kita tentu berterimakasih dan apresiasi. Apalagi ini juga bekerjasama dengan memanfaatkan dana BPD PKS. Akan banyak nanti limbah diolah jadi produk. Petani dapat diuntungkan dari TBS maupun dari limbahnya," kata dia.
Dikatakannya, Pemprov Riau sangat terbuka dengan kerjasama seperti apalagi dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani sawit.
Berita Lainnya
BPDPKS dan Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara latih pekebun sawit Kampar
29 April 2024 14:50 WIB
Bakar lahan untuk tanam sawit, petani di Rohil dibui
28 February 2024 14:30 WIB
Petani sawit Kalbar adopsi pola kemitraan petani dan PTPN IV Regional 3 Riau
26 February 2024 10:54 WIB
Aspekpir apresiasi PTPN IV PalmCo akselerasi PSR petani sawit
06 February 2024 10:15 WIB
Sepanjang 2023, 1.135,6 ha sawit petani Riau ikut serta PSR PTPN IV PalmCo Regional 3
05 February 2024 12:11 WIB
Kelompok petani sawit di Inhu buka gerai oleh-oleh dan kerajinan
14 December 2023 14:56 WIB
Puluhan petani Riau belajar pengelolaan kebun sawit di lahan gambut
21 November 2023 14:08 WIB
Petani sawit mandiri minim manfaatkan biomassa sawit untuk pupuk
14 November 2023 14:12 WIB