Tidak tahu persis bagaimana paras wajah dan gelagat 'Pak Gub' ketika itu. Namun yang jelas, pria 'perkasa' ini memberi bantahan bertubi terkait keterlibatannya pada kasus dugaan suap pembahasan Peraturan Daerah Nomor 6/2010 tentang Dana Pengikatan Tahun Jamak Pembangunan Arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012.
Kata 'Pak Gub' (di Jakarta) ; "Mengenai revisi Perda itu saya tidak terlibat, kan' sudah tiga orang yang di vonis."
Ya..., 'Pak Gub' baru saja selamat dari pemeriksaan di Jumat kramat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 'Teka-teki' hari dimana biasanya lembaga 'superboddy' itu kerap memberi kejutan, terbantahkan oleh 'Pak Gub'. 'Pak Gub' memang perkasa'.
"Selamat datang kembali 'Pak Gub'..." demikian pernyataan orang-orang 'pro', menyayangi Gubernur Riau HM Rusli Zainal sepenuh hati. Lantas, bagaimana dengan mereka yang justru memberi 'sinyal' perlawanan terhadap pemangku 'tahta' kerajaan negeri (bukan negara) kaya minyak, Riau, ini..?
Mungkin menurut mereka (yang anti-kekuasaan), beranggapan Jumat (25/1) kala Rusli diperiksa benar-benar 'kramat'. 'Aroma kemenyan' bertabur 'bunga-bunga kamboja' berhasil melepaskan keresahan 'Pak Gub' yang disangka-sangka bakal ditetapkan sebagai tersangka kasus PON. Jika terjadi ajang taruhan, maka mereka yang kontra dengan 'Pak Gub' dipastikan mengalami kekalahan telak.
Ole-ole 'Pak Gub' sepulang dari KPK itu agaknya juga harapan bagi sejumlah kalangan. Namun bagi sebagian lagi, tentunya menganggap ole-ole itu tak sesuai harapan.
Namun 'Pak Gub' sudah memberi penjelas publik, bahwa dirinya diperiksa hanya sebatas sebagai saksi untuk tujuh legislator Riau yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Menurut dia, vonis yang dijatuhkan pengadilan terhadap tiga orang tersangka suap PON telah cukup membuktikan dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
"Sebelumnya kan' sudah ada yang divonis dan Alhamdulillah saya kan tidak ikut memerintahkan dan itu sudah terbukti," ujarnya.
Pernyataan 'Pak Gub' itu, sekaligus bantahan terkait pengakuan sejumlah saksi maupun petunjuk yang menguatkan keterlibatan politisi Partai Golkar itu.
Semisal fakta persidangan tat'kala Lukman Abbas, selaku mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau serta mantan Staf Ahli Gubernur Riau menjadi terdakwa di Pengadilan Tipikor Pekanbaru. Lukman mengaku sempat diperintah 'Pak Gub' untuk memberi uang lelah kepada anggota DPRD Riau.
Kemudian, fakta pengadilan lainnya yang menyatakan 'Pak Gub' juga diduga sempat menerima uang senilai Rp500 juta dari rekanan proyek. Semua itu, untuk sementara waktu benar-benar terbantahkan.
Jumat Kramat
Mengulas 'tradisi' Jumat kramat di Lembaga KPK memang selalu dipenuhi dengan teka-teki. Beberapa saksi perkara korupsi terkadang dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka di hari itu, dan kerap mengejutkan.
Seperti yang menimpa sang mantan intelektual sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng.
Pria berkumis yang selalu menebar keramahan publik ini justru diumumkan penetapannya sebagai tersangka korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang pada Jumat (7 Desember 2012).
Namun KPK, terkadang memberikan kejutan berbalik. Ketika publik 'harap-harap cemas' di Jumat kramat, lembaga ini justru kerap kali menunda 'surprise'nya.
Siapa yang menyangka, ternyata Irjen Pol Djoko Susilo yang dihebohkan bakal ditahan pada Jumat kramat (2012) pasca-ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Pengadaan Simulator SIM di Korlantas Polri tahun anggaran 2011 ternyata tidak terbukti.
Lantas, apa artinya Jumat kramat bagi 'Pak Gub' ketika itu. Toh' ia juga masih diperiksa dengan kapasitasnya masih sebagai saksi, belum tersangka. Ia pun tetap tersenyum...!
Ole-ole terbaik yang dibawa 'Pak Gub' sepulang dari gedung KPK adalah ; misi untuk menyukseskan penyelenggaraan event Islamic Solidarity Games (ISG) di Juni 2013.
Memang 'hambar' rasanya ketika event internasional sekelas ISG dilaksanakan tanpa dihadiri atau disaksikan pemangku jabatan Gubernur Riau, karena provinsi inilah tuan rumahnya.
Mereka yang kontra dengan ole-ole 'Pak Gub' itu, lantas berfirasat, rencana pagelaran ISG-lah yang menyelamatkan Rusli dari jeratan KPK di Jumat kramat.
Ole-ole 'Pak Gub' tetap menjadi 'pro-kontra' dikalangan publik. Karena bisa jadi, KPK tengah merencanakan Jumat kramat-Jumat kramat berikutnya. Namun yang 'pro', tetap menyarankan 'Pak Gub' menjadi muadzin. Allahu Akbar … !