Koboy Revolusi Pemapanan Demokrasi atau Texas Era 70an

id koboy revolusi, pemapanan demokrasi, atau texas, era 70an

Koboy Revolusi Pemapanan Demokrasi atau Texas Era 70an

Geng motor atau koboy ala Texas ? Pertanyaan yang timbul setelah terjadi revolusi negatif dikalangan remaja masa kini.

Geng motor, tadinya merupakan organisasi sekumpulan anak muda yang kerap "nongkrong" di berbagai kawasan keramaian kota di Pekanbaru, Riau. Situasinya kondusif.

Berlahan, seiring dengan perkembangan kota yang kian pesat, para geng motor ini "menjamur" bahkan terbagi bayak kelompok yang kerap melakukan aksi balap-balapan di berbagai ruas jalan tengah kota.

Bahkan para anggota organisasi dengan ragam jenis keunikan bercirikhas berbagai jenis kendaraan roda dua ini kerap merubah jalanan umum menjadi sirkuit bapalan yang berpotensi mencelakai para pengandara umum.

Namun itu belum seberapa. Sejak beberapa bulan ini, para anggota geng motor juga berevolusi menjadi "koboy" yang tak pernah henti berbuat onar.

Kota Pekanbaru yang tadinya damai dan asri, berubah drastis menjadi kota dengan penuh kecemasan yang mencekam. Keributan di sana-sini, kekacauan bahkan pengrusakan hingga ragam tindak kejahatan yang dilakoni para "koboy" geng motor ini kerap merepotkan barisan aparat penegak hukum.

Seketika, agaknya para "koboy" yang rata-rata didominasi kalangan remaja ini telah menciptakan suasana yang sama seperti di "Texas, California".

Beruntung saja, kalangan yang kerap berbuat onar ini tak dilengkapi dengan senjata api layaknya koboy yang ada di Texas, California diera tahun 70-an.

Cihuy... para "koboy" evolusioner melakukan aksi kejar-kejaran dengan aparat kepolisian. Cihuy... kawanan geng motor tidak henti-hentinya berbuat onar.

Kejadian terakhir, Minggu (25/11/2012), sekitar pukul 03.00 WIB, para "koboy" muda melakukan aksi nekat dengan melempari beberapa rumah toko milik warga yang berada di Jalan Kayu Manis, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Tidak tangung-tangung, ketika itu, para anggota geng motor melempari rumah toko itu dengan batu dan kayu hingga menyebabkan beberapa toko milik warga di sana mengalami kerusakan, kaca jendela berpecahan. Beruntung tidak aka korban jiwa pada peristiwa ini.

Tindakan onar para "koboy" ini sempat memancing emosi warga setempat yang berupaya menghadang dan memberikan perlawanan.

Aparat kepolsian yang mendapat informasi tersebut kemudian menyusul datang ke lokasi kejadian sehingga terjadi aksi kejar-kejaran.

Ketika itu, aparat berhasil meringkus dua anggota geng motor masing-masing berinisial P dan R yang terbukti merupakan kalangan remaja yang masih berstatus pelajar.

"Kedua angggota geng motor yang berbuat onar ini telah kami amankan ke Markas Polresta Pekanbaru untuk diproses," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Arief Fajar Satra, Selasa (27/11).

Bukan Pertama

Peristiwa onar geng motor di Kecamatan Tampan bukanlah yang pertama. Keresahan yang diakibatkan aksi kekerasan geng motor semakin menjadi-jadi dan tak terkendali.

Pada awal Oktober 2012, dimana jajaran aparat kepolisian di Pekanbaru usai melakukan razia secara besar-besaran, ratusan orang anggota geng motor justru mengamuk dengan berbuat onar di beberapa tempat.

Ketika itu, tak kurang dari lima pengguna jalan menjadi korban dan mengalami luka parah di berbagai bagian anggota tubuh.

Pantauan kala itu, gerombolan geng motor ini tampak melintasi Jalan Sudirman menuju Purna MTQ yang juga berada di Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Dengan kecepatan tinggi, ratusan orang yang ada dalam gerombolan ini tampak beringas dan membawa berbagai senjata seperti balok kayu, besi dan samurai.

Informasi kepolisian waktu itu menyebutkan, serombolan geng motor ini berkeliaran "membabi buta" karena ada permasalahan diantara geng motor yang ada.

Beberapa tempat yang diketahui menjadi lokasi terjadinya aksi kekerasan oleh kelompok geng motor ini adalah Jalan Diponegoro depan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model, Jalan Dipoenegoro dan di depan Purna MTQ Jalan Sudirman, serta Terminal Bus AntarKota-AntarProvinsi (AKAP).

Pada keribuatan para "koboy" ini, beberapa warga bernama Febriandi (20) dan Ivan (21), yang tinggal di Jalan Simpang Kualu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru menjadi korbannya. Keberutalan itu berlangsung di pinggir jalan dekat Purna MTQ, Pekanbaru.

Keduanya menderita luka bacokan pada bagian kepala dan jari salah satu jarinya putus. Saat itu, keduanya yang berkendara menggunakan sepeda motor Honda Beat tiba-tiba diberhentika oleh kelompok geng motor.

Sementara di depan MAN 2 Model Jalan Diponegoro, keributan terjadi saat geng motor sedang melintas di sana. Di lokasi ini, anggota geng motor yang melihat beberapa orang sedang duduk-duduk langsung berhenti dan membacok korbannya.

Selanjutnya di terminal AKAP Pekanbaru, keributan yang dilakukan geng motor terjadi sekitar pukul 02.00 WIB (dihari yang sama).

Saat itu datang sekelompok geng motor menyerang sekelompok pemuda yang sedang nongkrong menonton balap liar. Seorang yang menjadi korban di lokasi ini atas nama Dani (21), warga Jalan Garuda Sakti.

Ia langsung diserang begitu penonton balap liar yang ada di sana lari berhamburan. Akibat penyerangan ini, Dani menderita luka bacokan samurai di bagian kepalanya.

Aparat kepolisian ketika itu menduga, ratusan anggota geng motor ini menyisir beberapa jalan protokol yang ada di Pekanbaru untuk mencari pihak-pihak yang dianggap musuh.

Beberapa diantara yang diindikasi sebagai "koboy" geng motor ketika itu berhasil diamankan aparat yang kemudian menggiring pelaku ke Markas Polresta Pekanbaru untuk diproses.

Pelaku Ditembak

Bahkan beberapa hari kemudian pada pekan pertama Oktober 2012, aparat kembali berhasil menangkap empat komplotan anggota geng motor di lokasi berbeda. Salah satu di antaranya terpaksa ditembak di bagian kaki karena mengacungkan pisau saat akan ditangkap.

Kala itu, polisi menangkap seseorang yang diindikasi sebagai pentolan anggota geng motor atas nama Nuriswen alias Wen (21).

"Mereka sudah sangat meresahkan warga. Mereka inilah yang sering melakukan penganiayaan dan pembacokan terhadap warga. Salah satunya kita tembak karena melawan," kata kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes (Pol) Adang Ginanjar.

Bahkan hasil pengembangan, aparat mendapatkan bahwa para "koboy" itu tidak hanya berbuat onar, namun juga kerap terlibat aksi perampokan dan pelaku curas di berbagai lokasi di Pekanbaru.

"Untuk Wen yang merupakan pentolan geng bahkan diketahui baru saja keluar dari lembaga permasyarakatan," katanya.

Selang beberapa pekan kemudian pada Oktober 2012, Polresta Pekanbaru juga telah menyerahkan sebanyak 350 nama yang diindikasi sebagai anggota geng motor ke pihak sejumlah sekolah di Pekanbaru.

Pihak aparat ketika itu juga sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah sekolah mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) terkait geng motor.

"Termasuk dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Kami juga menyerahkan nama-nama para geng motor kepada mereka yang rata-rata memang terindikasi merupakan kalangan pelajar," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Arief Fajar Satria.

Menurut Arief, pihaknya telah lama mencurigai bahwa para anggota geng motor di Pekanbaru didominasi oleh kalangan pelajar dari tingkat SMP hingga SMA.

"Mereka ini direkrut oleh para penjahat dewasa untuk melakukan aksi kejahatan. Jadi tujuan diserahkan nama-nama itu agar pihak sekolah lebih mengawasi anak didiknya. Polisi juga akan mengambil langkah tegas terhadap geng motor karena ini bukan lagi kenakalan remaja, tetapi sudah perilaku menyimpang dan harus diproses hukum," katanya.

Sampai saat ini, pihak kepolisian mendata ada sebanyak lima klub geng motor di Pekanbaru yang ditengarai kerap melakukan aksi kejahatan dan berbuat onar.

"Mulai dari klub motor XTC Pekanbaru, Ghost Night, Bridges, Astek dan Carter. Saat ini satu klub geng motor di Pekanbaru yang paling diburu adalah kelompok XTC. Mereka diduga banyak melakukan pelanggaran hukum," katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, pihak kepolisian juga mencatat telah terjadi lebih dari 20 kasus yang dilakukan oleh kelompok geng motor.

"Mereka melakukan aksi kejahatan seperti penjambretan, penodongan, pencurian, penganiayaan berat, perusakan dan pengancaman," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes (Pol) Adang Ginanjar.

Aksi "koboy" revolusi dari organisasi mengatasnamakan geng motor, mungkinkah sebuah tantangan untuk revolusi menuju kemapanan demokrasi ?

Atau justru revolusi mengarah pada kemunduran zaman hingga mengarah pada suasa Texas, California, diera 70-an ? ***1*** (T.KR-FZR)