Pembangunan "Runway" Bandara Inhu Dianggarkan 2013

id pembangunan runway, bandara inhu, dianggarkan 2013

Rengat, (antarariau.com) - Pembangunan perpanjangan landasan pacu (Runway) Bandars Japura di Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau akan dilaksanakan dengan dana APBD 2013 untuk meningkatkan pelayanan khususnya jemaah haji.

"Landasan pacu yang ada sekarang baru bisa didarati pesawat jenis Fokker dan kedepan setelah perpanjangan diharapkan tipe boeing bisa mendarat dan terbang," ujar Ketua DPRD Inhu Drs H Ahmad Arief Ramli di Rengat, Sabtu.

Runway untuk penerbangan Bandara Japura harus menggunakan fokker, karena itu pada 2013 mendatang akan diupayakan agar jemaah haji bisa dibawa dengan pesawat boeing yang bisa membawa penumpang dalam jumlah lebih besar.

Dikatakannya, perpanjangan runway tersebut untuk mempermudah masuknya pesawat boeing di Bandara Japura, Selama ini pesawat Garuda tidak bisa mendarat dan melakukan penerbangan di Bandara Japura, sehingga setiap kegiatan besar mendapat kesulitan terutama berkaitan dengan keberangkatan dan pemulangan jemaah haji asal Inhu.

Dengan diperpanjangnya runway Bandara Japura ini diharapkan juga bandara bisa berfungsi optimal, memiliki nilai bisnis yang tinggi bukan saja untuk penerbangan domestik namun juga internasional.

"Namun tetap proses pembangunan dan perbaikannya melalui tahapan-tahapan sesuai kemampuan daerah," ujarnya.

"Adanya penerbangan rutin di Bandara Japura akan berdampak besar bagi Kabupaten Inhu karena bisa mempermudah masyarakat untuk keluar daerah, termasuk pejabat Pemkab Inhu untuk kepentingan mendadak misalnya keluar kota," ujarnya lagi.

Dengan terjadinya penghentian penerbangan pesawat fokker Sky Aviation selama ini mengakibatkan penumpang sistem transit lambat sampai ke tujuan.

Ia menyatakan bila pesawat boeing bisa menggunakan Bandara Japura jurusan Jakarta dan tujuan lainnya dalam negeri memungkinkan terjadinya lonjakan investor datang ke Inhu," jelasnya.

Ahmad juga menjelaskan, Sky Aviation jurusan Batam dan Pekanbaru dari Bandara Japura terhenti. Pasalnya, selama ini

penumpang untuk berangkat ke Jakarta dan kota lain di Indonesia ditransit melalui Batam dan Pekanbaru, sementara banyak

penumpang ingin langsung sampai ke daerah yang dituju.

Sementara saat transit terkadang terjadi ketinggalan pesawat sehingga pihak Sky Aviation atau pihak bandara tidak memberikan jaminan tepat waktu. "Kalau transit dan ketinggalan tentu mengeluarkan biaya- biaya penginapan lain," sebutnya.

Pemkab Inhu selama ini telah melakukan berbagai upaya agar Bandara ini dapat difungsikan secara maksimal, namun karena runwaynya tidak memenuhi standar untuk landing pesawat besar maka pihak pengelola penerbangan mengalami kerugian, sehingga pengelola menghentikan operasi penerbangan melalui Bandara Japura ini.

Jika Pemkab Inhu berencana untuk mengembangkan bandara ini tentu akan banyak menguntungkan Kab Inhu baik itu masyarakat umum maupun pihak swasta.