Afriani, pelajar SMP Negeri 10 Pekanbaru, Riau, rela berbuat apa saja untuk bisa menyaksikan acara penutupan Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Stadion Utama Riau.
"Disuruh apa saja saya mau untuk bisa melihat acara penutupan PON nanti. Namun, jangan diminta saya membayar karena saya nggak ada uang," kata anak perempuan warga Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru ini ketika ditemui ANTARA saat pulang sekolah pada Selasa siang.
Afriani mengaku sangat kesal dengan adanya pemberlakuan tiket masuk saat acara penutupan PON XVIII yang rencananya akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono.
"Cukuplah acara pembukaan kemarin saya nggak nonton. Tapi saat penutupan besok, saya harus bisa nonton bagaimanapun caranya asalkan gratis," katanya.
Afriani mengaku nekad berbuat apa saja untuk bisa melihat secara langsung wajah Wakil Presiden RI Boediono yang sangat dia idolakan.
"Sebenarnya saya paling kagum dengan presiden (Susilo Bambang Yudhoyono-red). Karena kemarin nggak bisa masuk, saya hanya tinggal berharap bisa melihat pak wapres saja," katanya.
Sebagai pelajar, anak perempuan berumur kurang dari 12 tahun ini mengaku sangat mendambakan presiden dan wapres.
"Pokoknya bagaimanapun saya harus datang dan bisa masuk ke stadion pada penutupan nanti. Kalau tidak bisa, saya akan marah sama panitia," katanya.
Afriani merupakan anak ketiga dari ayah bundanya yang bekerja sebagai buruh bangunan dan tukang cuci pakaian rumahan.
Setiap hari, perempuan periang yang baru saja meningkatkan jenjang pendidikan dari sekolah dasar ke bangku SMP ini harus berlari mengejar waktu menuju sekolahnya yang berajarak sekitar lebih dari lima kilometer dari huniannya.
"Tidak ada motor. Terkadang diantar ayah pakai sepeda. Tapi lebih sering jalan kaki karena orang tua sibuk bekerja," katanya.
Afriani adalah salah satu dari satusan ribu pelajar yang ingin menyaksikan sosok seorang Boediono saat penyelenggaraan penutupan PON mendatang.
Mereka berusaha mendapatkan tiket masuk gratis ke Stadion Utama Riau yang menjadi lokasi acara penutupan PON Riau.
Ada Kesempatan
Betapa riang Afriani, ketika mendapat kabar bahwa panitia penyelanggara juga menyiapkan kursi khusus bagi pelajar secara gratis saat acara penutupan PON 20 September.
Wajahnya yang tadinya cemberut penuh kerut, sontak tercengang dan bertanya, "masakan ia, bang".
Sambil berlari Afriani menyamperi sejumlah teman sebaya satu sekolah untuk kemudian menghadap ke sang guru guna membujuk untuk bisa menyaksikan acara penutupan PON Riau secara gratis. Selamat berjuang Afriani dkk..!!!
Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 dalam jumpa persnya pada Senin (17/9) menyatakan akan melibatkan ribuan pelajar untuk menyaksikan acara penutupan multievent olahraga nasional pada 20 September di Stadion Utama Riau tepatnya di Kompleks Universitas Riau.
"Untuk tiket yang dijual jauh berkurang dibandingkan dengan pembukaan lalu. Hal ini karena pada acara penutupan akan disiapkan tempat untuk ribuan pelajar dan tamu undangan lainnya," kata Ketua Harian PB-PON XVIII/2012 Syamsurizal.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya hanya mencetak atau menjual sebanyak 15.514 lembar tiket pada saat acara penutupan PON Riau yang akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono.
Jumlah tersebut menurut dia jauh berkurang dibandingkan dengan saat pembukaan lalu.
Hal ini kata dia karena panitia juga akan menyiapkan sebanyak 6.000 tempat duduk yang dikhususkan untuk para tamu undangan, yang terdiri atas kalangan pelajar dan guru serta kepala desa dan lurah serta camat.
"Diharapkan dengan demikian maka bisa menambah pengetahuan tentang cabang olahraga PON khususnya bagi kalangan pelajar," katanya.
Syamsurizal mengatakan nantinya setiap tamu undangan dan berbayar akan disediakan tempat khusus untuk mencari kursi strategis yang disediakan.
"Sementara untuk kalangan pelajar dan guru diharapkan untuk menembati tribun barat yang sebelumnya banyak tak terisi," katanya.
Panitia kata Syamsurizal juga telah mendesain acara penutupan mendatang untuk lebih spektakuler dibandingkan saat acara pembukaan lalu, dengan menghadirkan sejumlah penyanyi dan artis ternama papan atas.