Bangkok (ANTARA) - Thailand pada Kamis mengonfirmasi bahwa mereka berencana untuk memasukkan tiga juta warga asing yang tinggal di negara itu dalam program vaksinasi massal untuk melindungi seluruh penduduk di tengah kekhawatiran tentang cakupan akses vaksin.
"Siapa pun yang tinggal di Thailand, apakah mereka warga Thailand atau warga asing, jika mereka menginginkan divaksin, mereka bisa mendapatkannya," kata kepala departemen pengendalian penyakit Thailand Opas Kankawinpong dalam sebuah pengarahan.
Baca juga: Stok menipis antrean permintaan vaksin di Pekanbaru meningkat
"Tidak ada satu orang pun yang aman sampai semua orang aman," tambahnya.
Pemerintah Thailand berulang kali mengatakan bahwa warga asing akan ditawari vaksin.
Namun, kekhawatiran di kalangan ekspatriat di negara itu meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Beberapa pekerja asing melampiaskan rasa frustrasi di media sosial tentang kurangnya informasi publik dan masalah pendaftaran atau kebingungan tentang ketersediaan vaksin melalui jalur mandiri.
Thailand perlu mengimunisasi sekitar 50 juta orang untuk mencapai kekebalan kawanan untuk sekitar 70 persen dari populasinya, berdasarkan perkiraan jumlah 67 juta warga Thailand dan tiga juta warga asing.
Negara itu belum memulai program imunisasi massal tetapi telah memberikan vaksin pada sebagian besar pekerja garis depan dari stok 2,5 juta dosis vaksin Sinovac.
Sumber utama vaksin Thailand adalah dari sebuah pabrik lokal yang akan memproduksi vaksin AstraZeneca setelah Juni.
Kecemasan atas ketersediaan vaksin telah meningkat saat Thailand menangani wabah terbesarnya sejauh ini.
Sedikitnya dua pertiga dari 336 kematian akibat COVID-19 terjadi hanya dalam sebulan terakhir.
Kasus infeksi harian baru yang dilaporkan stabil pada sekitar 2.000 kasus sejak pertengahan April. Sebanyak 1.911 kasus baru COVID-19 dan 18 tambahan korban jiwa diumumkan pada Kamis.
Kementerian kesehatan Thailand sedang mengupayakan cara lain untuk memasukkan warga asing dalam program vaksinasi negara itu, termasuk melalui aplikasi seluler atau kontak langsung dari rumah sakit, menurut kementerian luar negeri.
Baca juga: Ini penyebab orang sudah divaksin tapi terjangkit COVID-19
Baca juga: Jumlah penerima vaksin COVID-19 hingga 29 April sebanyak 12.280.765 orang
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Berita Lainnya
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB