Medan (ANTARA) - Warga yang tinggal di dekat Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, diminta untuk mewaspadai aktivitas gunung tersebut yang kemungkinan sewaktu-waktu dapat menyemburkan awan panas guguran, ujar Kepala Satuan Tugas Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sinabung, Iing Kusnadi.
"Warga sekitar diimbau untuk tetap tidak memasuki zona merah dan memakai masker saat berada di luar rumah," kata Iing Kusnadi, Rabu.
Baca juga: Gunung Sinabung kembali luncurkan awan panas dengan jarak 2.500 meter
Gunung Sinabung pada Selasa (2/3) mengeluarkan awan panas guguran beruntun dengan ketinggian maksimal 5 ribu meter.
Hingga Rabu dini hari telah terjadi guguran lava pijar sebanyak 30 kali sejauh 1000 meter ke arah Timur Tenggara.
Lava pijar mengarah ke arah Timur Tenggara Sinabung, sejauh seribu meter. Aktivitas tersebut diikuti dengan intensitas kegempaan yang meningkat di sekitar kawah Sinabung.
Iing menambahkan aktivitas tersebut tercatat cukup tinggi, setelah adanya aktivitas awan panas guguran sebelumnya dengan kolom abu tercatat setinggi lima ribu meter.
Tumpukan kubah lava di puncak juga masih tercatat besar, sehingga potensi awan panas guguran susulan bisa kapan saja terjadi pada gunung yang berstatus siaga atau level tiga itu.
"Untuk itu masyarakat sekitar diimbau tetap menjauhi zona merah minimal sejauh tujuh kilometer dan tetap menggunakan masker saat berada di luar rumah," katanya.
Baca juga: Gunung Sinabung kembali luncurkan guguran lava pijar sejauh dua kilometer
Baca juga: Semburkan debu setinggi 1.000 meter, Gunung Sinabung meletus lagi
Pewarta: Juraidi dan Donny Aditra