Tapin-Kalsel (ANTARA) - Pascabanjir yang melanda Hulu Sungai Tengah dan sekitarnya di Kalimantan Selatan, sejak Senin (11/1), warga menemukan lima mayat di Desa/Kecamatan Hantakan, kabupaten yang biasa disebut HST itu.
"Sudah ada 5 mayat ditemukan. Mungkin warga desa di kawasan hulu sungai," ujar Plt Kepala Desa Hantakan, Sri Winda kepada ANTARA Kalsel saat membagi logistik, dilaporkan, Sabtu.
Baca juga: Banjir Kalsel meninggi, ratusan rumah di Landasan Ulin Selatan makin terendam
Dikatakan, banyak warga menyaksikan salah satu korban hanyut melambaikan tangan meminta pertolongan bertengger di atas atap rumah.
Seorang tokoh masyarakat Muhammad Rifani menyampaikan hal serupa, diperkirakan masih ada mayat yang belum ditemukan.
"Korban jiwa diperkirakan mencapai puluhan orang, karena sekarang sudah ada lima mayat yang ditemukan," katanya.
Sedangkan untuk laporan orang hilang masih belum terverifikasi. Kemungkinan besar ada puluhan orang juga yang hilang. Sementara kami di sini masih menangani bantuan logistik," ujar pria yang akrab disapa Datu Manggasang itu.
Dia menerangkan, ada kampung yang disapu habis oleh banjir. Diperkirakan banyak korban jiwa berasal dari kawasan hulu sungai Desa Hantakan, permukiman penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Hantakan.
Menurut informasi warga, malam itu sekitar 22.00 banjir tiba-tiba menerjang Desa Hantakan, banyak warga hanya bisa menyelamatkan diri dan keluarga menuju dataran tinggi.
"Cuma sempat menyelamatkan anak anak langsung ke sini (sekarang jadi pengungsian). Rumah habis tinggal tunggul (tonggak tiang pancang kayu ulin)," ujar seorang wanita dengan bayinya dipengungsian.
Kecamatan Hantakan butuh pertolongan.
Terlihat, situasi Desa Hantakan yang berada di pinggiran DAS itu porak poranda ; fasilitas umum, pasar dan banyak rumah hancur menyisakan puing-puing.
Masih terdengar gemuruh dari debit air yang berangsur menyusut, sementara warga terlihat membersihkan perabotan dari balutan lumpur di dalam rumah.
Banyak anak - anak, wanita dan usia renta yang membutuhkan logistik.
Puskesmas rawat inap di Desa Hantakan menjadi tempat pengungsian sekaligus posko utama di Kecamatan Hantakan jaraknya sekitar 500 meter dari kampung.
"Ada sekitar 300 warga di Desa Hantakan. Beberapa hari lalu Desa Hantakan mengalami lumpuh total. Alhamdulillah, hari ini sudah banyak berdatangan bantuan mungkin karena akses jalan sudah bisa dimasuki menuju ke sini. Iya logistik sangat diperlukan," ujar Plt. Kepala Desa, Sri Winda.
"Masih memerlukan bantuan, terutama beras, mie instan, perlengkapan bayi sama air bersih. Kalaunya untuk pakaian mulai mencukupi, pakaian dalam saat ini sangat dibutuhkan terutama wanita," tambah Datu Manggasang.
Baca juga: Ratusan rumah dan sawah di Teluk Lanus Siak terendam banjir
Baca juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto salurkan bantuan Presiden untuk korban banjir Kalsel
Pewarta : Imam Hanafi/muhammad fauzi fadilah
Berita Lainnya
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo Subianto
16 November 2024 13:05 WIB
Dokter: Air minum dalam kemasan galon tidak menyebabkan kemandulan pria
16 November 2024 13:00 WIB
UNIFIL sebut markasnya dihantam sebuah peluru artileri di Lebanon selatan
16 November 2024 12:45 WIB
Rusia berharap dapat lanjutkan dialog dengan AS usai kemenangan Donald Trump
16 November 2024 12:06 WIB
Presiden Prabowo Subianto bertemu PM Luxon bahas perdagangan hingga inovasi
16 November 2024 11:53 WIB