Pekanbaru (ANTARA) - Andre tampak begitu sibuk menyusun rangkaian batangan besi menjadi beragam kreasi. Tangannya menghitam, keringat di kening terus bercucuran. Besi itu dia bikin menjadi pola tertentu. Andre, bukan nama sebenarnya, mengatakan telah dua bulan dia menekuni kegiatan tersebut.
Remaja berbadan ceking berusia 17 tahun itu berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti. Dia menjadi satu dari sekitar 20 remaja dan anak penghuni Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Di usia yang masih belia, dia terjebak dalam kubangan pidana kasus penyalahgunaan narkotika. Beruntung, Andre tak menghabiskan waktu mudanya di balik jeruji besi. Dia mendapat kesempatan untuk menjalani hukuman dengan belajar dan menempa diri di BRSAMPK Kota Pekanbaru.
Andre memang tak banyak bicara. Satu per satu kalimat keluar sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan. Namun, dia selalu tersenyum, bahkan kala harus mengingat masa kelamnya. Dia bilang, saat ini hanya ingin belajar, berkreasi, dan kembali ke ibunya di pesisir Riau sana.
"Saya rindu dengan ibu. Saya hanya ingin belajar di sini dan segera kembali agar bisa membantu ibu di kampung," katanya dengan logat bahasa Melayu khas Kabupaten Meranti.
Andre tak sendiri. Sore itu, dia bersama Ran (14), Fitra (16), dan Andi (17), bukan nama sebenarnya. Keempatnya tengah menyelesaikan proyek pembuatan pot bunga bertingkat dengan motif Nusantara. Mereka semakin akrab karena terikat masa kelam yang sama. Salah pergaulan, putus sekolah akibat desakan ekonomi, hingga keluar dari jalan yang seharusnya.
Hendri, sang pengasuh BRSAMPK Pekanbaru, terlihat sabar mengajari para remaja tersebut. Pria 30 tahunan yang selama beberapa tahun terakhir menasbihkan hidupnya sebagai pengasuh itu mengaku bahagia bisa membantu mereka keluar dari belenggu kelam.
"Banyak anak-anak yang datang ke sini kebingungan. Mereka merasa tak ada lagi harapan. Tugas kami agar mereka kembali ke jalan yang benar dengan memberikan kegiatan positif," kata Hendri.
Di BRSAMPK Pekanbaru, Hendri mengatakan para remaja tersebut mendapatkan terapi fisik, psikososial, rekreasional, rohani, hingga pendidikan formal dan keahlian. Mereka dilatih dengan jangka waktu tertentu. Umumnya, kurang dari enam bulan sebelum dikembalikan ke tempat mereka berasal.
BRASMPK Kota Pekanbaru yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial menampung generasi muda yang menjadi korban berbagai tindak pidana. Balai tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah dalam upaya mengatasi dan penyelesaian permasalahan Anak yang memerlukan perlindungan khusus (AMPK) yang semakin meningkat dan kompleks di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Keberadaan para remaja dan anak-anak tersebut mendapat perhatian dari PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) dan Ikatan Keluarga Besar Istri PTPN V (IKBI PTPN V). CEO PTPN V Jatmiko K Santosa serta Ketua IKBI PTPN V Lina Jatmiko mengunjungi dan menyerahkan langsung beragam bantuan BRASMPK Pekanbaru.
Kehadiran rombongan PTPN V dan IKBI PTPN V disambut dengan senyum di wajah-wajah yang tergambar dari raut polos mereka.
"Kita berusaha hadir di tengah generasi bangsa yang membutuhkan dukungan ini untuk memberikan semangat kepada mereka. Bahwa mereka tidak sendiri dan masih banyak yang peduli," kata CEO PTPN V Jatmiko K Santosa dalam keterangan tertulisnya dalam merayakan World Children's Day 2020.
World children's day atau hari anak sedunia diperingati pada 20 November setiap tahunnya. Digawangi olehUNICEF dan lembaga dunia lainnya, peringatan ini menjadi momen untuk kembali mengingat hak-hakanak yang perlu dipenuhi.
Pada tahun ini, Hari Anak Sedunia mengambil tema 'A day to reimagine a better future for every child'. Artinya, hari ini bakal diperingati untuk membentuk kembali masa depan anak yang lebih baik.
Jatmiko mengatakan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama. Bantuan yang merupakan kolaborasi PTPN V dengan Ikatan Keluarga Besar Istri PTPN V (IKBI PTPN V) tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk anak-anak yang saat ini dalam keadaan tidak beruntung. Bantuan yang mayoritas terdiri dari peralatan olahraga dan kebutuhan sehari-hari dipilih untuk disalurkan kepada balai tersebut. Diantaranya seperti samsak tinju gantung, ring basket dan bola basket, bola kaki, bulu tangkis hingga meja pingpong.
Kemudian, perusahaan turut memberikan bantuan LED TV 43 Inch berikut peralatan elektronik untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
"Kita berharap bantuan ini bisa membantu pengurus untuk menjaga dan membimbing anak-anak kita ini agar menjadi generasi yang bisa membangun negara di masa depan. Saya juga berdoa semoga perbuatan baik para pengurus mendapat ganjaran di sisi Tuhan," ujarnya.
Ketua IKBI PTPN V Lina Jatmiko menambahkan jika anak-anak dan remaja tersebut harus berani bermimpi dan mewujudkannya. Dia bilang agar jangan pernah berhenti bermimpi, dan jangan pernah berhenti berusaha.
"Apapun latar belakang kita, keluarga dan pendidikan kita, sebuah tekat yang kuat dan keyakinan yang tinggi pasti bisa mengantarkan kita dalam kesuksesan. Ada banyak kisah sukses yang telah diraih oleh pengusaha besar, yang masa lalunya juga kurang beruntung," ujarnya.
Hingga kini, kata Kasubag Tata Usaha BRSAMBK Pekanbaru, Suyono, pihaknya telah mengasuh dan membimbing 400 anak-anak dan remaja dari berbagai kasus pidana. "Sejak 2019 sampai hari ini telah ada 400 anak yang ditangani secara langsung, baik di Balai ini maupun pendampingan," kata Suyono.
Selain remaja lelaki dan wanita yang mendapat beragam pelatihan, mulai dari pandai besi, memotong rambut, tari, dan lainnya, di sana juga ada dua bayi mungil korban kekerasan yang ditelantarkan oleh keluarganya. Suyono mengatakan kedua bayi tersebut bernama Abimanyu (7 bulan) dan Rara (2 bulan).
Kedua bayi tersebut sejak lahir tak mengenali kedua orangtuanya karena ditelantarkan begitu saja. Jatmiko K Santosa dan Lina Jatmiko juga menyempatkan melihat dan menggendong bayi mungil tersebut. Kedua bayi itu tampak sehat dan kemungkinan besar akan tinggal dan tumbuh bersama anak-anak spesial di sana.
Bantuan itu menurut Suyono sangat membantu para pengurus Balai untuk terus membimbing dan menjaga generasi masa depan agar mampu menata masa depannya kembali. "Terimakasih kami ucapkan. Bantuan ini sangat berarti bagi kami," ujarnya.
Berita Lainnya
Akselerasi kemandirian pangan, PTPN sasar produksi setengah juta ton gabah melalui program TAMPAN
30 November 2024 11:06 WIB
PTPN inisiasi program PSR intercropping padi dukung swasembada pangan nasional
26 November 2024 11:23 WIB
Setahun PalmCo, ratusan planters PTPN IV Regional III ikuti NusantaRun 2024
24 November 2024 15:22 WIB
Komitmen tingkatkan daya saing, PTPN IV Regional III raih SNI Awards 2024
23 November 2024 10:09 WIB
PTPN IV Regional III guyur beasiswa ratusan juta mahasiswa berprestasi di Riau
22 November 2024 10:06 WIB
PTPN Group-SGN luncurkan gerakan menuju swasembada gula Indonesia
21 November 2024 10:17 WIB
Serunya kompetisi sepakbola junior Meet The World to Gothia Cup 2025 di PTPN IV Regional III
18 November 2024 11:44 WIB
PTPN Group sumbang 50 persen kenaikan produksi gula nasional tahun 2024
11 November 2024 10:24 WIB