Dumai - Wakil Walikota Dumai, Agus Widayat, Minggu, mengatakan, pihaknya memprediksi potensi pendapatan daerah 'kota minyak' ini bakal menurun sebesar 4,49 persen pada 2012 dibanding tahun sebelumnya.
"Kami memprediksi pendapatan daerah pada tahun 2012 sebesar Rp860,64 miliar. Artinya, mengalami penurunan 4,49 dari tahun 2011 yang sebesar Rp900.49 miliar," ungkapnya.
Dikatakan, hal ini telah disampaikan pula sebagai pengantar nota keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Dumai Tahun Anggaran (TA) 2012 dalam sidang paripurna DPRD Dumai.
Ia mengatakan, komposisi pendapatan daerah tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp89,81 miliar, dana perimbangan daerah Rp702,96 miliar dan penerimaan lain-lain yang sah sekitar Rp67 miliar.
"Khusus dana PAD dan dana perimbangan antara tahun 2011 dengan tahun 2012 terdapat peningkatan sebesar 11,95 persen. Yaitu, PAD 2012 diprediksi Rp89,81 miliar, sedangkan di tahun 2011 sebesar Rp80,22 miliar," jelasnya.
Sedangkan pada dana perimbangan tahun 2012, menurutnya, diprediksi sekitar menjadi Rp702.96 miliar dari tahun sebelumnya sekitar Rp605,15.
"Mengenai proporsi rencana pendapatan dan belanja daerah didominasi alokasi APBN dan APBD Provinsi Riau dengan besaran mencapai 89,56 persen. Sementara PAD Dumai hanya berkisar antara 10,44 persen," ungkapnya.
Dijelaskannya pula, pada tahun 2011 perkembangan PAD 'kota pelabuhan pengganti kota Batam' di Provinsi Riau tersebut tumbuh positif.
"PAD di tahun 2012 diprediksi mencapai Rp89 miliar, bersumber dari pajak daerah Rp21,52 miliar, retribusi daerah Rp38 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp2 miliar dan pendapatan lain-lain asli daerah sebesar Rp27 miliar," katanya.
Sedangkan dana perimbangan daerah sebesar Rp702 miliar, lanjutnya, diperoleh dari dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak sebanyak Rp403 miliar dan ditambah dana alokasi umum (DAU) Rp299 miliar.
"Terjadinya penurunan prediksi pendapatan daerah belum dapat diungkapkan. Pihak Eksekutif juga telah menyerahkan laporan rencana kegiatan anggaran yang tertuang dalam KUA-PPAS 2012 dan Nota Keuangan RAPBD kepada legislatif," ungkap Agus Widayat.