Laboratorium biomolekuler dikhususkan bagi pasien Pekanbaru, ini alasannya

id Laboratorium,lab biomolekuler, corona pekanbaru

Laboratorium biomolekuler dikhususkan bagi  pasien  Pekanbaru, ini alasannya

Seorang warga menahan sakit saat pengambilan spesien tes swab COVID-19 di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/6/2020). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad hingga 3 Juni telah menerima 6.532 spesimen untuk tes swab COVID-19, dan telah memeriksa 3.709 spesimen. (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menyatakan layanan laboratorium biomolekuler akan dikhususkan bagi hasil uji usap tenggorokan (swab) pasien COVID-19 setempat.

"Kita hanya melayani pemeriksaan sampel dari Pekanbaru saja," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Selasa.

Dikatakan Zaini, laboratorium itu nantinya hanya mampu melayani pemeriksaan sampel swab hingga 1.000 sampel dalam sehari.

"Makanya laboratorium biomolekuler itu akan ditempatkan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Jalan Garuda Sakti KM2 Kecamatan Tampan.

Sehingga yang akan dites hanya hasil uji usap tenggorokan pasien COVID-19 yang berasal dari Pekanbaru.

Namun demikian, lanjut dia, seiring pengadaan laboratorium biomolekuler Pemko Pekanbaru tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi.

Jika ada sampel swab yang tidak terlayani oleh Pemprov Riau untuk pemeriksaan, akan diambil alih laboratorium milik Pemko Pekanbaru.

"Mana yang tak bisa ditangani provinsi, kita bantu pasien khusus wilayah Pekanbaru saja," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan Pemko sudah menganggarkan Rp10 miliar untuk pengadaan laboratorium biomolekuler

Kata Wako, selama ini Pemko Pekanbaru hanya mengandalkan alat dari laboratorium biomolekuler yang dimiliki pemprov di RSUD Arifin Achmad.

"Pemeriksaan sampel uji usap tenggorokan di laboratorium itu hanya memiliki kapasitas 1.500 hingga 1.600 sampel sehari. Sementara sampel swab yang masuk dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau mencapai 4.000 sampel dalam sehari," kata Wako.

Jadi sampel yang masuk itu menumpuk, dengan lab kapasitas 1.600 sehari, maka sampel swab yang kami kirimkan menunggu hingga tiga hari baru keluar hasilnya.

"Maka tidak lama pagi Pekanbaru miliki laboratorium sendiri agar mampu melayani pasien COVID-19 asal setempat, yang trendnya terus meningkat," tukasnya.

Baca juga: Siak sudah punya Labor PCR, tes usap tak ke Pekanbaru lagi

Baca juga: Pekanbaru butuh Lab Biomolekuler percepat penanganan COVID-19