Kampar targetkan warganya tidak pengangguran

id kampar targetkan, warganya tidak pengangguran

Kampar, Riau - Bupati Kampar, H Jefry Noer optimistis, sebanyak 86.000 warganya aman dan selamat dari ancaman pengangguran serta kemiskinan.

"Jika tiap bulan 7200 orang diberdayakan, berarti dalam setahun sebanyak 86.400 orang akan terselamatkan dari pengangguran dan kemiskinan atau ekonomi lemah," katanya di Bangkinang (ibukota Kanpar), Riau, Selasa.

Ia mengatakan ini terkait gelar perdana Pelatihan Pertanian Terpadu Karya Nyata se-kabupaten yang dimulai di Taman Pancing 'Tiga Dara', Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

Target yang dicanangkan oleh Jefry Noer tersebut merupakan upayanya mengimplementasikan visi mewujudkan program ekonomi kerakyatan untuk menjadikan Kabupaten Kampar terbaik di Propinsi Riau dalam dua tahun mendatang.

"Visi ini harus dilakukan melalui penanaman tekad dan keseriusan dari berbagai pihak untuk merealisasikan harapan membebaskan masyarakat ekonomi lemah darai kemiskinan dan mengurangi pengangguran," tandasnya.

Hal itu, menurutnya, hanya bisa dicapai dengan ketekunan, tidak malas, harus kerja keras, disiplin dan didukung etos kerja yang selalu bermotivasi ingin lebih baik serta semakin maju.

Stok Lama

Selanjutnya Jefry Noer menyampaikan, Program Pelatihan Pertanian Terpadu 'Karya Nyata' ini baru tapi stok lama.

"Jadi, (program) ini tidak asing lagi. Sekarang tinggal melanjutkan. Dulu ketika saya menjabat sebagai Bupati Kampar periode sebelumnya, program ini sudah berjalan. Dan tercatat ada alumni 1300 orang petani yang dilatih dan tersebar di seluruh di

kabupaten," ungkapnya.

Paling tidak, menurutnya, dengan jumlah 1300 orang alumni ini, bisa mewakili 13 ribu yang telah menikmati hasil 'Karya Nyata' tersebut.

Terkait upaya mewujudkan program ekonomi kerakyatan ini, sebanyak 120 orang mengikuti pelatihan selama 15 hari.

"Berarti dalam sebulan 240 orang diberi fasilitas, makan minum, pakaian kerja, tapi tanpa uang saku", jelasnya.

Hasil dari berlatih itu, lanjutnya, satu orang pulang ke desa membawa misi menyampaikan ilmu yang diperoleh selama latihan untuk dipraktekkan.

Dikatakan, para peserta menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Ketua Kelompok di tingkat desa masing-masing untuk membina 10 orang dengan mengolah dua ha lahan per 10 kepala keluarga (kk).

Rinciannya, menurutnya, dari dua ha diolah oleh 10 kk, dengan pembagian empat kk untuk peternakan seperti sapi, kambing, domba bebek dan ayam.

"Kemudian, pertanian tanaman pangan diolah tiga kk, lalu dua kk perikanan dan satu kk lagi disiapkan hadapi pasca panen yang khusus mengolah dan bertugas menjamin hasil panen petani yang tidak laku, dengan menguasai dampak hilir dari hasil panen demi kestabilan harga ketika mengalami anjlok," ujar Jefry Noer.