Guru posistif COVID-19, Disdik Bengkalis liburkan sekolah 14 hari

id pemkab Bengkalis,bengkalis, corona bengkalis

Guru posistif COVID-19, Disdik Bengkalis liburkan sekolah 14 hari

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Agusilfridimalis. (ANTARA/HO-

Bengkalis (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis akan menambah libur sekolah 14 hari ke depan dan melakukan tes swab massal terhadap guru terkait salah seorang tenaga pendidik, almarhumah Ny. Z (59) yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Seluruh sekolah tingkat PAUD, SD, dan SMP di Kecamatan Bengkalis kita liburkan selama 14 hari, terhitung 26 Agustus hingga 8 September 2020. Surat edarannya sudah kita sampaikan ke Korwilcam Bengkalis untuk ditindaklanjuti,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten BengkalisAgusilfridimalis kepada wartawan Selasa (25/8).

Dikatakan Agus, hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penularan COVID-19, sehingga tidak ada lagi yang namanya aktifitas dalam belajar mengajar dalam bentuk apapun di sekolah.

Sementara untuk swab massal, Agusilfridimalis mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan berdasarkan hasil tracing dan juga kemungkinan adanya kontak antara almarhum dengan para aparatur di Disdik Bengkalis, Korwil maupun para guru di sejumlah sekolah di Kecamatan Bengkalis.

Sekolah dimaksud adalah SD Komplek dimana di dalamnya ada SDN 6, SDN 7, SDN 8 dan SDN 9. Kemudian SDN 50 dan SDN 52 serta untuk tingkat SMP ada SMPN 1.

“Untuk sekolah-sekolah yang saya sebutkan tadi, akan mulai dilakukan swab massal besok dan kita mengharapkan kerja sama dari para guru agar prosesini berjalan lancar,” kata Agusilfridimalis.

Selama libur sekolah, Agusilfridimalis menghimbau kepada seluruh guru untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.

“Tidak boleh memanfaatkan libur ini berangkat keluar daerah. Karena masa libur 14 hari ini adalah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, jadi para guru harus mengisolasi diri di rumah,” ujarnya.

Terkait keberlanjutan proses belajar mengajar, Agusilfridimalis mengatakan tetap dilakukan namun dengan sistem daring. “Tidak ada pakai kertas, semua dilakukan secara daring,” ungkapnya.

Baca juga: Dua nelayan asal Bantan dua hari belum pulang melaut

Baca juga: Pekanbaru beri keringan PBB di tengah COVID-19