Produsen kendaraan listrik Amerika, Tesla rekrut pegawai besar-besaran di Shanghai

id Beritya hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, tesla

Produsen kendaraan listrik Amerika, Tesla rekrut pegawai besar-besaran di Shanghai

Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). (ANTARA/REUTERS/Aly Song/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan listrik Amerika Serikat (AS) Tesla Inc membuka banyak lowongan perkerjaan di China dan berencana mendatangkan desainer di studio China-nya yang akan membuka sekitar 1.000 pekerja di pabrik ketika adanya peningkatan permintaan di pasar mobil terbesar dunia.

Pada kali ini, menandai untuk pertama kalinya Tesla yang berbasis di Califonria merekrut desainer di China. Pada Januari, Tesla mengatakan akan membuka pusat desain dan penelitian di China untuk membuat mobil "gaya China".

Baca juga: Mitsubishi Motors siapkan langkah efisiensi karena terancam rugi

Posting yang disebar oleh akun resmi departemen sumber daya manusia Tesla tidak mengungkapkan berapa banyak desainer yang akan dipekerjakan.

Selain itu, perusahaan juga memiliki rencana merekrut sekitar 600 pekerja percetakan, bengkel kerja, pengecatan dan bengkel perakitan di Shanghai, menurut laporan sebuah pos pekerjaan yang terpisah oleh pemerintah daerah Lingang.

Dikutip dari Reuters, Rabu, Tesla juga akan mempekerjakan sekitar 150 lagi yang akan diperlukan untuk pemeriksaan kualitas, 200 untuk pekerjaan logistik dan 20 untuk keamanan.

Dua sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan dorongan untuk melakukan perekrutan sebagian untuk persiapan kendaraan utilitas Model Y di pabrik Shanghai. Tesla sedang membangun fasilitas manufaktur untuk Model Ys di Shanghai mulai tahun depan.

Perusahaan mengirimkan lebih dari 30.000 unit di China pada kuartal terakhir, kebanyakan dari mereka membuat sedan Model 3 secara lokal.

Pada bulan Maret, ia mengiklankan manajer proyek penyimpanan energi dan matahari di China, ketika bergerak untuk memperluas bisnis energinya ke negara itu.

Baca juga: Perusahaan otomotif Jerman, Daimler rugi Rp32 triliun akibat pandemi COVID-19

Baca juga: Indonesia siap jadi produsen Kendaraan Listrik dan baterai lithium


Pewarta: KR-CHA