Asap Abu Melayang Di Udara Rokan Hilir

id asap abu, melayang di, udara rokan hilir

Dumai, 13/7 (ANTARA) - Kabut asap bercampur abu yang membentuk partikel halus dan sedang sisa kebakaran hutan dan lahan melayang di udara Kabupaten Rokan Hilir, Riau, hingga mengakibatkan aktivitas dan kesehatan masyarakat di sana terganggu.

"Kabut asap bercambur abu ini sudah terjadi sejak semalam (Selasa 12/7-red) hingga siang ini. Bahkan sampai kerumah-rumah," kata seorang warga Rokan Hilir di Kecamatan Bangko, Rabu.

Akibat kabut asap disertai abu itu, kata dia, aktivitas kebanyakan warga di sana menjadi terganggu, bahkan tidak sedikit warga yang mengeluh karena gangguan pernafasan dan perih di mata.

"Saat ini, kebanyakan warga terpaksa memakai masker dan kaca mata saat berpergian keluar rumah, terutama saat berkendara sepeda motor," ujarnya.

Warga Rokan Hilir lainnya, Rahma, menuturkan, kondisi tersebut juga sangat menganggu sejumlah siswa-siswi sekolah mulai dari kalangan pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Menengah Atas (SMA) yang hendak ke sekolah dari rumah pada pagi hari.

"Puncak ketebalan kabut asap terjadi pada pagi hari. Tapi abu terlihat berterbangan pada siang hari karena pergerakan angin yang cukup kuat," katanya.

Rahma mengharapkan secepatnya pemerintah mengatasi permasalahan kebakaran hutan dan lahan yang menjadi penyebab munculnya kabut asap di sebagian besar Rokan Hilir.

"Bencana ini sudah sangat sering terjadi. Kita mengharapkan asap penyakit ini tidak lagi ada karena sangat menganggu kesehatan, mata dan kegiatan kita sebagai masyarakat kecil," ucapnya.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) Rokan Hilir, mencatat selama kurun waktu dua hari sejak Selasa (13/7) hingga Rabu ini terdeteksi sedikitnya 19 lokasi kebakaran di sana.

Lokasi kebakaran hutan dan lahan tersebut tersebar di berapa wilayah kecamatan, diantaranya Kecamatan Kubu dan Kecamatan Bangko.

"Dua Kecamatan ini terdapat enam lokasi kebakaran terpisah, mulai dari lahan hutan industri hingga lahan semak dan perkebunan sawit milik warga. Namun sejauh ini luas lahan yang terbakar belum diketahui secara jelas," kata Kepala Bapedalda H Surya Arfan.