Dumai (ANTARA) - Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Brigjen TNI Mar Budi Purnama harapkan rapat koordinasi dan latihan SAR di Kota Dumai dapat memupuk kebersamaan dan tingkatkansinergitas semua pihak dalam kegiatan penyelematan kecelakaan trasportasi, baik darat, laut maupun udara.
Sinergi diharapkan ini karena SAR tidak pernah menggelar operasi sendiri karena keterbatasan personel dan alat utama, sehingga diperlukan penyatuan pola pikir dan pola tindak untuk penyelamatan.
"Kerawanan Selat Malaka diperlukan latihan bersama untuk menyamakan pola pikir dan tindak dalam tugas pokok SAR melakukan pencarian dan pertolongan kecelakaan transportasi," kata Budi usai membuka Rakornis dan Latihan Pencarian dan Pertolongan Daerah 2019 di Kota Dumai, Senin.
Dijelaskan, kemampuan SAR masih 30 persen untuk di seluruh Indonesia karena keterbatasan sumber daya manusia dan alat utama, dan secara bertahap akan ditingkatkan dengan dukungan semua pihak
Melalui rakornis dan pelatihan SAR ini agar muncul kesepahaman bersama dalam kegiatan penyelamatan ketika ada insiden atau kecelakaan transportasi, dan bisa dijalankan dengan sigap dan cepat dengan koordinasi yang baik.
"Terimakasih atas kehadiran semua instansi hadir, dan dalam pelatihan ini akan dipaparkan semua sistem penanganan kebencanaan dikelola dengan baik, nanti akan disinergikan dengan operasi penyelamatan instansi terkait lain agar saling mendukung dan berjalan sesuai prosedur," ujar Jenderal Bintang Satu TNI AL ini.
Sementara, Kepala Kantor SAR Pekanbaru Amiruddin mengatakan, latihan pencarian dan pertolongan daerah ini agar tercipta pelaksanaan operasi SAR yang cepat dan handal dengan sasaran menjalin kerjasama lebih solid semua instansi.
"Kegiatan rapat dan latihan ini melibatkan TNI Polri, pemerintah daerah dan unsur masyarakat maritim, dan tujuan untuk menciptakan kesamaan pola pikir dan tindak dalam operasi SAR," sebut Amiruddin.
Wakil Wali Kota Dumai Eko Suharjo mengungkap bahwa semua instansi peserta rakornis dan latihan SAR ini harus paham batas dan tanggung jawab dalam operasi penanggulangan kecelakaan dengan maksimal, karena tugas untuk penyelamatan semua.
"Tugas kita saling menjaga dan menyelamatkan manusia, karena itu kebencanaan harus dikelola dengan baik, dan jika profesional maka semua bisa berjalan optimal," kata Eko sekaligus membuka Rakornis dan Latihan SAR Daerah 2019.
Rakornis dan Latihan SAR Daerah 2019 berlangsung dua hari, Senin - Selasa (2-3) September, sekaligus latihan operasi di perairan melibatkan unsur terkait di wilayah maritim.
Baca juga: Tim SAR temukan petani sawit yang hanyut di Sungai Tanggi Kampar, begini nasibnya
Baca juga: Tim SAR temukan warga hilang di kanal Langgam Riau, begini kondisinya
Berita Lainnya
Basarnas gelar latihan gabungan untuk antisipasi gempa di Jakarta
18 December 2024 12:30 WIB
Basarnas lanjutkan pencarian seorang ibu yang hilang setelah longsor di Jateng
20 November 2024 12:11 WIB
SAR hentikan pencarian korban tenggelam di laut Pasar Baru Sungai Pakning
17 November 2024 19:21 WIB
Dua lelaki remaja tenggelam di Pelabuhan Bengkalis
12 November 2024 8:36 WIB
Basarnas: Jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi bertambah jadi 12.200 orang
11 November 2024 11:56 WIB
Helikopter Basarnas dikerahkan kirim bantuan ke 70 korban ombak besar di Sukabumi
17 October 2024 10:21 WIB
Lima orang tewas dalam kebakaran kapal rombongan Cagub Malut
13 October 2024 6:39 WIB
Semua korban longsor di Solok berhasil dievakuasi, 12 selamat
29 September 2024 14:07 WIB